Menurut Voice of China "News" melaporkan, tidak semua orang bisa menikmati suasana hari raya dengan bahagia dan damai. Baru-baru ini, perang antara pasukan pemerintah Birma dan Tentara Kemerdekaan Kachin serta konflik berskala besar dengan agama Islam dari agama Buddha di Myanmar, tidak hanya mempengaruhi kehidupan penduduk lokal tetapi juga menyebabkan terjadinya pengungsian penduduk ke wilayah China.
Ada perang, akan memiliki pengungsi, pada bulan Februari 2012, ketika konflik terjadi, ada hampir 40.000 pengungsi Burma melintasi perbatasan Burma, masuk ke wilayah China, sebagian besar umat Islam, dan kabupaten Yingjiang di provinsi Yunnan, telah menerima lebih dari 20.000 pengungsi.
Pemerintah Kabupaten Yingjiang juga telah menyiapkan tempat yang besar untuk pengungsi, juga termasuk kebutuhan tenda, perlengkapan, beras, selimut, kebutuhan dasar dapat memastikan bahwa para pengungsi, dapat hidup layak.
Keturunan Muslim Myanmar terutama yang berasal dari Bangladesh dan India, dan telah bermukim di Myanmar selama beberapa generasi masih dianggap warga asing ilegal oleh pemerintah Myanmar, tapi di China mereka dilindungi secara memadai.
sedangkan di Kabupaten Ruili, Provinsi Yunnan, adalah sebuah kota kecil, tiga kilometer dari perbatasan Sino-Burma, ada lebih dari 20.000 warga negara Myanmar, sebagian besar Muslim Burma, terlibat dalam perdagangan perbatasan. Orang Burma menikmati tinggal di Ruili, kebebasan dan keyakinan dalam bisnis, dilindungi oleh pemerintah China, bahkan mereka membangun sebuah masjid besar
Link :
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.