Pada akhir zaman Negara - Negara Berperang ( tahun 475-221 Sebelum Masehi ), negeri Qin mulai menunjukkan keinginan untuk menaklukkan negeri - negeri yang lain demi menyatukan seluruh negara . Pada tahun 228 sebelum Masehi, setelah berhasil merebut sebuah negara, militer negeri Qin siap pula untuk menyerang sebuah negeri lagi yang bernama Yan . Setelah mengetahui hal tersebut, putera negeri Yan pun mengirim Jing Ke, seorang prajuritnya yang gagah berani, ke negeri Qin untuk membunuh raja negeri Qin .
Untuk mendapatkan kepercayaan raja negeri Qin, Jing Ke telah membawa bersamanya bagian peta yang terlukis wilayah - wilayah yang paling subur di negeri Yan untuk dihadiahkan kepada beliau . Padahal, sebelum itu, dia sudah menyembunyikan pisau belati yang sangat tajam di dalam gulungan peta itu .
Setelah tiba di negeri Qin, Jing Ke diizinkan untuk menghadap raja di istana . Maka, dengan penuh hormat, Jing Ke mengeluarkan peta yang dibawanya itu, lalu membuka gulungannya dengan perlahan . Ketika gulungan peta itu terbuka sepenuhnya, dia segera mencabut keluar pisau belati yang disembunyikannya itu, dan mencoba menikam raja negeri Qin . Namun, raja itu telah menyelinap ke belakang tiang yang besar dengan cepat . Pada saat itu, pengawal istana segera bertindak mengepung Jing Ke, dan langsung membunuhnya . Menyusul gagalnya rencana untuk membunuh raja negeri Qin itu, negeri Yan akhirnya tidak terlepas juga dari ditaklukkan oleh negara Qin .
Catatan Keterangan :
Peribahasa " Tu Qiong Bi Xian " atau " Setelah Gulungan Peta Terbuka, Pisau Belati Pun Terlihat " ini membawa arti, ada niat jahat yang tersembunyi, akhirnya akan terbongkar juga . Ia menasihati kita supaya jangan mencoba berbuat jahat, seperti menipu dan mencuri, karena cepat atau lambat kita pasti menanggung akibatnya .
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.