Thursday, July 3, 2014

Naga baja di atap dunia




Jalur kereta api Qinghai-Tibet, satu lanskap buatan manusia yang paling megah di dataran tinggi, diumpamakan sebagai "naga baja" di "atap dunia", sebutan bagi wilayah Tibet. Rute ini membawa makna yang sangat simbolis dari segi politik, ekonomi dan kebudayaan. Di China, tidak ada rute kereta sebanding dengannya, karena jalur ini memang di luar imajinasi kita.

Proyek pembangunan rel kereta api dari Xining ke Golmud, Qinghai yang dimulai pada tahun 1958 mengambil waktu selama 20 tahun untuk diselesaikan. Namun, usaha pembangunan jalur yang menghubungkan Golmud dengan Lhasa, Tibet terpaksa ditunda karena proyek itu bakal melalui Dataran Tinggi Qinghai-Tibet. Suhu yang sangat rendah dan masalah tanah beku merupakan hambatan utama yang tidak mampu diatasi pada saat itu.

Sebagai bagian penting program pembangunan bagian barat China yang diluncurkan pada tahun 2001, proyek kereta api tersebut dilanjutkan. Lima tahun kemudian, jalur kereta api Qinghai-Tibet berhasil beroperasi. Orang Tibet yang mungkin tidak pernah meninggalkan desa mereka seumur hidup kini dapat mengunjungi ke Beijing dengan menaiki kereta api.

Saat ini, layanan kereta api dari beberapa kota ke Lhasa telah beroperasi, termasuk Beijing, Shanghai, Guangzhou, Lanzhou, Chengdu dan Chongqing. Tiket kereta api dari Xining ke Lhasa agak sulit ditemukan selama puncak musim turis.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.