Thursday, January 9, 2014

Transaksi E-Bisnis marak di pedesaan China

Nilai transaksi e-bisnis China sepanjang tahun 2013 tercatat sebesar 10 triliun yuan RMB, 1,8 triliun RMB di antaranya diwujudkan melalui penjualan ritel online. China dipercaya akan menggeser Amerika Serikat untuk menjadi negara terbesar dalam perihal nilai penjualan ritel online yang berbasiskan internet. Kini e-bisnis tidak hanya mengubah kehidupan warga di kota besar, tetapi juga kehidupan di pedesaan yang luas. Di sebagian daerah saat ini telah muncul desa yang dijuluki "desa e-bisnis". Desa Dongfeng di bagian utara Provinsi Jiangsu, China timur merupakan salah satu di antaranya. Desa itu kini berkibar namanya karena banyaknya perusahaan ekspres yang sibuk mendistribusi pospaket sebagai hasil perdagangan toko online. Jalan utama di desa itu kini mendapat julukan "jalan ekspres", karena begitu banyaknya perusahaan yang berkiprah di sektor itu. Dengan banyaknya becak dan mobil sejenis van yang digunakan untuk pengantaran paket, maka jalanan tersebut menjadi padat, dan menyebabkan kemacetan. Zhuo Chao, kepala dari salah satu perusahaan ekspres untuk pos di Desa Dong Feng sempat diwawancarai. Ia mengatakan: "Saya menangani pos ekspres ini sejak tiga tahun lalu. Setiap hari kami menerima banyak paket. Desa Dongfeng memang terkenal karena banyaknya perusahaan ekspres di sini."

Desa Dongfeng yang luasnya tidak sampai 8 kilometer persegi terdapat pos layanan dari 30an perusahaan logistik, termasuk S. F. Express Co., ZJS Express, China Deppon Logistics dan lain sebagainya. Walaupun jumlah penduduk di desa ini tidak sampai 3.000 orang, namun nilai transaksi e-bisnisnya tercatat sebesar 1 miliar RMB sepanjang tahun 2013.

Sun Han adalah seorang e-marketer. Ia adalah orang pertama yang menginjakkan kakinya di bidang e-bisnis di Desa Dongfeng. Pada tahun 2006, Sun Han mulai menjual kartu telepon melalui internet. Sun Han memperoleh keuntungan dari transaksinya di internet, dan percobaannya itu akhirnya mengubah Desa Dongfeng. Sejak itu, penduduk di desa itu berturut-turut melibatkan diri dalam e-bisnis. Mereka menjual segala barang yang bisa diperdagangkan, termasuk alat listrik rumah tangga dan perabot. Petani di desa ini awalnya hanya mengusahakan peternakan dan pengolahan sampah plastik. Sekarang, desa ini tidak hanya menjual mebel, tapi juga memproduksi mebel sehingga terbentuk rantai produksi dan penjualan yang lengkap melalui toko online.

Taobao merupakan pedagang e-commerce terbesar di China saat ini. Menurut statistik, hingga akhir tahun 2012, 163 ribu toko online yang berbasis di Taobao.com berasal dari pedesaan. Di beberapa desa, sepuluh persen keluarganya memiliki toko online. Desa dengan nilai transaksi e-bisnis sebesar 10 juta RMB per tahun sering kali dijuluki sebagai "Desa Taobao" di China. Desa Dongfeng merupakan salah satu di antaranya. Lebih dari separu penduduknya mengusahakan e-bisnis dengan jumlah toko online yang dibukanya mencapai 3.000 dan penjualannya tersalur ke seluruh dunia.

Yang Fan adalah Kepala Kecamatan Shaji di mana Desa Dongfeng bergabung. Ia mengatakan bahwa Desa Dongfeng sukses karena penduduk setempat memiliki tradisi berdagang. Ia mengatakan: "Penduduk di desa ini pandai berdagang, khususnya berdagang melalui internet. Ini sungguh sulit dibayangkan pada masa lalu. Sekarang penduduk di sini baik yang berusia lanjut maupun yang masih remaja rela belajar menggunakan komputer. Melalui internet mereka kini bisa memperoleh keuntungan yang lumayan."

Sun Han yang kita sebut tadi merupakan orang pertama dari Desa Dongfeng yang membuka toko online. Walaupun nilai penjualannya tahun lalu mencapai 20 juta, namun ia merasa semakin cermas. "Masalahnya adalah saat ini semakin banyak orang yang mau membuka toko online, namun produk yang dipasarkannya hampir sama. Kondisi ini menuntut sebagian e-marketer melakukan inovasi, misalnya mengubah cara penjualan dan tidak hanya menjual mebel."

Sun Han dan timnya telah mendirikan asosiasi e-bisnis untuk mendorong perkembangan sehat e-bisnis di pedesaan.

Direktur Pusat Penelitian Informatisasi di bawah Akademi Ilmu Sosial China, Wang Xiangdong menekankan, internet telah memberikan peluang bagi petani untuk membuka usaha dan melepaskan diri dari kemiskinan tanpa perlu meninggalkan kampung halamannya. Ia mengatakan: "E-bisnis akan memberikan peluang baru bagi penyelesaian masalah petani, masalah pertanian dan masalah pedesaan. Perkembangan e-bisnis memiliki arti signifikan untuk mencapai terobosan penyelesaian masalah pedesaan."

Menurut statistik resmi, nilai transaksi e-bisnis China sepanjang tahun 2013 tercatat 10 triliun RMB, berarti China akan menggeser AS untuk menjadi negara terbesar dalam hal penjualan eceran melalui internet. Mengenai perkembangan e-bisnis di pedesaan, Sun Han penuh keyakinan. Ia mengatakan: "Seiring dengan perkembangan internet dan informatisasi, kesenjangan antara kota dan desa menjadi semakin kecil. Sejalan dengan semakin populernya belanja online bagi masyarakat secara merata, maka penjualannya akan semakin meningkat dan ini akan memberikan peluang perkembangan yang lebih besar di pedesaan."

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.