Perdana Menteri Jepang Abe Shinzo minggu lalu bersembahyang ke Kuil Yasukuni dan beribadah sembahyang kepada "Nazi Timur", penjahat perang dalam Perang Dunia II dan ini mempercepat kemunduran sejarah.
Fasis mencetuskan perang agresi adalah masa lampau gelap manusia. Bagaimana menghadapi kegelapan dan dosa masa lalu, ada perbandingan yang kontras.
Pada musim dingin 43 tahun yang lalu, Kanselir Jerman waktu itu Willy Brandt berlutut di depan monument peringatan korban tewas orang Yahudi di Warsawa.
Pada musim dingin 43 tahun kemudian, Abe Shinzo sebagai Perdana Menteri Jepang dengan sombong jalan masuk Kuil Yasukuni di mana disembahyangi penjahat perang kelas A Perang Dunia II dan menyatakan berduka cita kepada jiwa yang berperang dan wafat demi negara, termasuk salah salah pembuat keputusan perang agresi terhadap China dan perang Pasifik Hideki Tojy, tokoh utama yang mendalangi Negara Machuria Doihara Kenji dan biang keladi dalam pembantian Nanking dan lain-lain.
Brandt mengasingkan diri dalam Perang Dunia II dan terus ikut serta dalam perjuangan anti-Fasis. Ia diri sendiri tidak merasa malu. Akan tetapi, ia bersikeras berlutut untuk semua orang yang harus tapi belum berbuat demikian. Rasa tanggung-jawabnya sangat nyata.
Shinzo Abe sebagai cucu penjahat perang kelas A Jepang dalam Perang Dunia II Kishi Nobusuke seharusnya mengemban beban sejarah yang memalukan seperti orang normal. Namun ia dengan tegas menyatakan, DNA politiknya lebih banyak mewarisi Kisi Nobusuke. Perkataan dan perbuatannya sangat memalukan.
Brandt sebagai pemimpin Jerman mengakui tanggung-jawabnya dalam Perang Dunia II dan meminta maaf kepada seluruh dunia. Pada tahun 1995, Kanselir Jerman Helmut Kohl ketika mengunjungi Israel juga berlutut di depan monument peringatan korban tewas orang Yahudi dan sekali lagi meminta maaf kepada korban tewas atas nama Jerman.
Sembahyang Abe Shinzo kepada Kuil Yasukuni bukan perbuatannya sendiri. Dalam Kabinet Abe ada banyak politikus sayap kanan termasuk Asao Tarou yang secara terbuka mengsulkan Jepang secara diam-diam mengubah UUD dengan mencontohi Nazi Jerman. Terhadap opini Aso Tarou yang menghebohkan di dunia itu, pemerintah normal manapun harus merasa malu dengan anggota Kabinet itu. Akan tetapi, dengan perlindungan terbuka Abe, Aso Tarou tidak meminta maaf dan juga tidak meletakkan jabatannya.
Tahun 2013 genap 80 tahun naik pangggung Hitler di Jerman. Kanselir Jerman Merkel menegaskan kembali bahwa Jerman harus memikul tanggung-jawab kekal terhadap dosa Nazi. Mawas diri itu harus dipertahankan secara turun-temurun. Ia mengatakan, nasib setiap korban tewas membuat dia merasa sedih dan malu.
Tahun 2013 adalah genap 76 tahun meletusnya perang agresi Jepang terhadap China. Bagaimana sikap Abe? Pada hari peringatan Peristiwa 7 Juli, ketika ditanya pengertian terhadap sejarah agresi Jepang, ia bahkan menyatakan, Jepang juga ada sejarah yang patut dibanggakan dan negara-negara tetangga harus menghormatinya. Politikus seperti ini sama sekali tidak mempunyai moral dan rasa malu sedikitpun.
Brahdt berlutut dan mulai dari saat itu Bangsa Jerman bangun berdiri di bidang spiritual dan memasuki zaman baru bekerja sama dengan bergandengan tangan dengan berbagai negara Eropa dan dunia dan memperoleh penghormatan dan kepercayaan masyarakat internasional. Pada tahun 2005, dalam pemilihan orang Jerman yang paling mulia oleh Stasion Televisi II Jerman, Brahdt menempati urutan ke-5.
Abe Shinzo sejak memasuki Kuil Yaukuni di mana disembahyang Nazi Timur dan menginjak-injak perasaan rakyat negara korban akan mencap dirinya sebagai seorang pelawak politik.
Jurubicara pemerintah Jerman mengatakan, tiap negara hendaknya dengan sikap jujur menetapkan peranan dalam perang abad ke-20. Di atas dasar dengan tepat memperlakukan sejarah, berbagai negara baru dapat membangun bersama masa depan.
Tidak jujur dan juga tidak dapat dengan tepat memandang sejarah, pemerintah Abe sulit membangun bersama masa depan dengan negara-negara lain. Ia hanya dapat semakin jauh menempuh jalan yang keliru dan semakin dalam terbenam dalam jebakan yang dibuatnya sendiri. Dengan pandangan sejarah yang sangat keliru, Abe tengah membawa Jepang ke sebuah jalan yang buntu.
Ini sungguh menyakit kan negara negara yg pernah di jajah bonsai sakura.moga saja korea selatan dan china serta rusia bersatu ganyang jepang dan amrik jika msh tetap membela bonsai itu.
ReplyDelete