Dalam daftar belanja ALutsita TNI tahun depan, tercatat bahwa TNI akan membeli rudal jarak menengah yang keterangan detail masih belum ketahui. Ditahun 2012 lalu sebenarnya sudah menyeruak kabar bahwa TNI tertarik untuk memboyong seperangkat Rudal pertahanan Jarak menengah( land-based mid-range Surface to Air Missile /SAM) HQ-16 Buatan China, untuk varian ekspornya di beri nama LY-80. Rudal HQ-16 dikembangkan berdasarkan gabungan platform rudal Buk-M1 (SA-11 Gadfly) dan Buk-2M (SA-17 Grizzly) yang bisa ditanam di kendaraan mobile darat (truk) atau Kapal perang. Terdiri dari Unit radar dan Unit peluncur, Radar penjejak targetnya mampu mencium sasaran hingga jarak 150 km, rudalnya mampu mengejak target sejauh 50 km berketinggian 10 km. Hq-16 diklaim mampu Di samping sasaran pesawat tempur dan helikopter, HQ-16 diklaim mampu menembak jatuh drone (pesawat nirwak) ,rudal Tomahawk , mengintersep rudal anti-kapal yang terbang rendah (sea-skimming) kurang dari 10 m dari permukaan laut.
HQ-16 diperkirakan mulai di kembangkan sejak tahun 1998 oleh China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) sebagai suksesor dari HQ-12. Mulai memasuki masa dinas aktif di PLA pada tahun 2011 lalu sehingga alutsista ini termasuk masih tergolong hijau. Mobile land base nya diangkut dengan truk 6×6 Transporter Erector Launcher (TEL) yang membawa 6 tabung yang diluncurkan secara vertikal. Misilnya dilengkap semi-active radar seeker for guidance sehingga memilik kepresisian yang cukup baik, Untuk varian angkatan lautnya disebut HHQ-16 dirancang untuk frigate Type 054A. Nilai plusnya HQ-16 bisa di integrasikan dengan sistem pertahanan udara lain seperti long-range HQ-9, short-range HQ-7 and close-range LD-2000 ke dalam wujud sistem pertahanan
Berikut Gambar-Gambar Uji Firing Rudal HQ-16 China..
|
HQ-9 |
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.