Media Jepang belakangan ini memberitakan, pemerintah Jepang menghimbau untuk menghentikan cara tulis (typewriting) Baidu dengan alasan resiko keamanan. Pakar menyatakan, cara tulis yang diperingatkan pemerintah Jepang tidak hanya Baidu saja, media Jepang sengaja membesar-besarkan soal terkait dan dicurigai berprasangka terhadap China.
Menurut laporan Yomiuri Shimbun Jepang baru-baru ini, pemerintah Jepang menyatakan, cara tulis bahasa Jepang dalam Baidu akan mentransimi huruf yang ditulis ke dalam mesin server Baidu, maka menghimbau untuk menghentikan penggunaan cara tulis Baidu dalam bahasa Jepang. Hal itu mengundang perhatian umum karena bertepatan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berziarah ke Kuil Yasukuni.
Namun, yang diperingatkan pemerintah Jepang tidak hanya Baidu saja, termasuk pula dua cara tulis dalam bahasa Jepang yang masing-masing dikembangkan oleh Microsoft dan Google. Pejabat Kabinet Jepang menghimbau berbagai aparat pemerintah untuk tidak menggunakan ketiga cara tulis tersebut.
Pakar menyatakan, perbuatan media Jepang merupakan prasangka terhadap perusahaan China, memandang China sebagai musuh imajiner. Selain itu, mendia Jepang juga dicurigai membesar-besarkan persoalan pada saat hubungan antara China dan Jepang tampak memburuk dewasa ini, guna mengundang perhatian.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.