Foto : Presiden China Xi Jinping, (R), menyambut Nikolai Patrushev, sekretaris Dewan Keamanan Rusia pada Jan 2013. |
Selain untuk mendorong kerjasama yang lebih erat di bidang ekonomi dengan Rusia juga dalam bidang energi, perdagangan dan industri kedirgantaraan, Xi juga akan mencoba untuk mencapai konsensus dengan Moskow tentang mengambil tindakan bersama berkaitan dengan isu-isu regional dan internasional.
Hubungan Beijing dengan Moskow keduanya saling mendukung dan kompetitif. Keduanya memiliki kekuatan, tetapi tidak kemauan untuk bersatu dengan yang lain untuk menghadapi AS, dan keduanya mempertahankan hubungan konstruktif dengan AS.
China telah berulang kali mengatakan bahwa kemitraan strategis dengan Rusia bukan merupakan aliansi atau kemitraan yang ditujukan pada setiap negara lain.
Hal ini tidak mengherankan bahwa China ingin bergabung dengan Rusia untuk menentang penanganan AS dari masalah yang berkaitan dengan program senjata nuklir Iran dan perang sipil di Suriah, belum lagi krisis di semenanjung Korea, yang mana Washington membutuhkan dukungan dari Beijing Moskow dan di PBB.
Sementara hubungan antara Beijing dan Moskow sudah yang terbaik dalam sejarah, Presiden Rusia Vladimir Putin telah berjanji untuk meningkatkan mereka lebih jauh dan membuat ini prioritas bagi pemerintahannya.
Apakah China bergabung dan bergandengan tangan dengan Rusia untuk menghadapi AS akan tergantung pada bagaimana AS menerapkan kembali kepada kebijakan Asia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.