Saturday, March 2, 2013

Kesejahteraan rakyat jadi fokus perhatian dalam sidang KRN dan MPPR China

Sidang Kongres Rakyat Nasional (KRN) dan Sidang Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (MPPR) akan segera digelar. Sidang ini telah menjadi perhatian masyarakat China dalam beberapa waktu terakhir. Topik yang menjadi perhatian masyarakat adalah masalah kesejahteraan rakyat.

Dalam beberapa tahun terakhir, meskipun pemerintah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mengontrol harga properti, namun harga perumahan yang tinggi tetap membuat rakyat merasa terbeban. Warga Beijing Wang Lin, yang bekerja di sebuah bank mengatakan Ia selalu bermimpi untuk memiliki rumah sendiri. Dalam beberapa waktu terakhir, Ia sulit mencari rumah yang cocok untuknya karena harga rumah yang terus naik. Ia berharap sidang KRN dan MPPR mendatang dapat menghasilkan kebijakan yang dapat mengembalikan harga rumah ke taraf yang rasional, agar mayoritas warga China mampu membeli rumah.

"Rumah yang ideal bagi saya adalah rumah dengan lokasi yang dekat dengan pusat kota, khususnya dekat dengan transportasi publik, tempat parkir sepeda dan mobil. Dengan demikian, saya dapat lebih mudah menggunakanan sarana teserbut. Harga rumah sekarang masih sulit dijangkau. Sangat sulit bagi seseorang untuk membeli rumah dengan gajinya sendiri karena kita masih perlu hidup di Beijing. Maka itu kami terpaksa meminta bantuan orang tua untuk membeli rumah."

Seorang staf dari stasiun televisi local, Niu Fan, di kota Tangshan, Provinsi Hebei mengatakan masalah keamanan makanan bayi telah menjadi perhatiannya akhir-akhir ini. Ia dan istrinya yang sedang hamil tengah mencari informasi mengenai produk makanan bayi yang berkualitas agar bayi mereka dapat tumbuh dengan sehat. Pasangan itu berharap sidang tahun ini dapat menghasilkan kebijakan yang bermanfaat bagi peningkatan keamanan makanan di China.

"Untuk makanan bayi, saya merasa kualitas produk tersebut masih belum terjamin, baik yang didapatkan dari supermarket ataupun di restoran. Masalah tersebut pasti tidak mungkin diselesaikan sekaligus, tapi saya yakin keadaan ini akan membaik."

Seorang warga China lainnya, Fu Xing, baru pindah ke Beijing untuk bekerja. Ia mengatakan kualitas udara di Beijing dan kota asalnya sangat berbeda. Fu Xing yang berasal dari Provinsi Hainan mengatakan polusi udara adalah masalah yang menjadi perhatiannya selama tinggal di Beijing. Ia berharap pemerintah dapat mempercepat proses pengendalian polusi udara karena udara yang kotor dapat berdampak buruk bagi kesehatan umum.

Sementara itu, seorang peternak bernama Wei Xiwen dari kota Yangzhong, Provinsi Jiangsu mengatakan salju yang melanda kotanya telah mengakibatkan kerugian sebanyak 200 ribu RMB. Hal itu disebabkan karena lepasnya sekitar lebih dari 2500 ekor ayam kampung yang dimilikinya. Ia harus menanggungnya sendiri karena dia tidak diizinkan untuk memiliki asuransi pertanian.

"Kalau waktu itu saya diizinkan membeli asuransi pertanian, kerugian yang saya alami tidak akan seberat ini. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengeluarkan sejumlah kebijakan untuk mendorong perkembangan pertanian. Tapi saya merasa pelayanan di bidang asuransi masih kurang. Misalnya peternakan ayam dan ikan tidak dilindungi oleh asuransi. Saya berharap pemerintah dapat memperbaiki sistem asuransi pertanian agar petani dapat mengurangi risiko kegagalan ternak."

Kemudian seorang guru etnis Uygur dari Daerah Otonom Etnis Uygur Xinjiang mengatakan Ia berharap sidang kali ini dapat lebih memperhatikan pendidikan di daerah etnis minoritas dan menghasilkan kebijakan untuk mendorong perkembangan pendidikan di daerah otonom Xinjiang agar para siswa berbagai etnis dapat mendapat pendidikan yang baik.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.