Pada tanggal 14 November 2012 komisi Ekonomi dan Keamanan AS merilis laporan tahunannya kepada Kongres, dan laporan akan berisi pembahasan serius tentang rudal baru China : Julang-2 yang akan segera beroperasi penuh dalam 2 tahun kedepan.
Menurut laporan itu, kapal selam kelas JIN, dua di antaranya telah beroperasi yang akan membawah rudal JL-2, Dokumen intelijen angkatan laut AS memperkirakan lima kapal selam tersebut akan siap untuk layanan dalam waktu dekat. Kapal selam kelas JIN dan rudal balistik JL-2 akan memberikan pasukan AL China kekuatan strategis dalam serangan nuklir dengan rudal balistik antarbenua yang diluncurkan dari kapal selam.
Pentagon telah menyaksikan dengan waspada karena China telah menggenjot armada kapal selam, yang membantu China mengamankan jalur laut dan ekonomi nya dan melindungi garis pantai mereka dari serangan. China juga memiliki kapal selam diesel elektrik yang tenang yang dapat berfungsi untuk meletakkan ranjau dan menembak rudal selama pertempuran jarak dekat ke pantai mereka. Namun, yang lebih besar adalah kapal selam bertenaga nuklir adalah akuisisi baru, dan mempersenjatai mereka dengan nuklir menimbulkan berbagai jenis ancaman terhadap Amerika Serikat.
Kapal selam rudal balistik (SLBM) sulit terlihat sampai mereka menembak atau meluncurkan rudal jika di pantau via satelit, membuat mereka senjata yang ideal dalam peluncuran rudal nuklir. Pentagon mungkin memiliki data via satelit tentang di mana semua silo ICBM China ditempatkan dan meluncurkan rudal untuk menghancurkannya. Tapi kapal selam perlu diidentifikasi, dan dilacak, Jadi memiliki kapal selam nuklir membuat China menjadi ancaman nuklir yang kredibel.padahal AS dan Rusia juga memiliki teknologi serupa.
.
china tdk pernah mengancam,cuman as merasa terancam mungkin saja dulu dia sering ngancam orang ...china negara yg cinta damai,lain drpada amrik yg jargon campurin urusan orang.
ReplyDelete