Beberapa Media asing melaporkan dan mengklaim bahwa pesawat tempur multi role China J-15 yang telah sukses mendarat di kapal Induk hanyalah salinan dari model Rusia. Pernyataan seperti itu tidak beralasan dan usang demikian kata Kantor berita China Xinhua.
Namum Orang China memuji keberhasilan uji coba tersebut yang membuat hanya sedikit negara di seluruh dunia untuk mengoperasikan pesawat di kapal-induk, bahkan negara besar semacam India masih tergantung baik kapal induk INS VIKRAMADITYA maupun pesawat yang 100% di buat oleh Rusia.
Tidaklah mengherankan bahwa beberapa media barat dengan cepat menanggapi berita inspirasi dengan kritik dan ejekan, karena J-15, dengan lapisan warna yang belum selesai selama latihan memiliki bentuk aerodinamis yang sama dengan jet Rusia Su-33.
Selalu ada kritik dari barat yang tidak ingin melihat kemajuan militer China, ketika China membuat kemajuan dalam pengembangan perangkat keras militer, pihak barat pasti mempertanyakan pelanggaran hak-hak intelektual orang lain, Kritik ini juga tidak mengherankan karena China sering mencapai kemajuan dalam waktu yang jauh lebih singkat dari apa yang biasanya telah terjadi di beberapa negara Barat yang dapat lakukan.
Memang benar bahwa China banyak bergantung pada pesawat militer impor terutama dari Rusia, kapal perang dan perangkat keras lainnya untuk memodernisasi pasukannya karena kurangnya kemampuan inovasi independen. tetapi pihak barat tidak harus menggunakan itu sebagai alasan untuk mengkritik China yang telah membuat upaya yang sulit dan bahkan pengorbanan dalam mengembangkan mesin J-15, baik untuk engine, sistem kontrol, sistem elektronik dan komponen penting lainnya.
Dengan bertahun-tahun penelitian dan percobaan, China telah membuat terobosan di bidang manufaktur buatan mesin turbofan yang menyediakan kinerja tinggi untuk jet tempur, bahkan pada hari Minggu, kepala proyek J-15 Mr. Luo Yang meninggal karena serangan jantung setelah kembali dari pelayaran dikapal induk setelah melihat langsung latihan pendaratan, yang memberikan contoh yang memilukan seberapa keras personil ilmiah China telah bekerja di bawah tekanan tinggi.
Mereka yang memiliki motif tersembunyi tidak boleh meremehkan kemampuan China dalam melakukan inovasi independen dalam teknologi pertahanan nasional. China mengembangkan senjata nuklir dan satelit buatan sendiri ketika China masih dalam kemiskinan dan penderitaan pada tahun 1960an. Hal ini juga membuat terobosan signifikan dalam serangkaian teknologi kunci, termasuk program luar angkasa berawak.
Tidak diragukan lagi, sejarah umat manusia adalah proses belajar dari satu sama lain, saling meminjam ide-ide dan mengembangkan teknologi sendiri dengan menyerap kelebihan bangsa lain. China telah menyebarkan kebijaksanaan sendiri dan peradaban di seluruh dunia seperti "empat penemuan besar yang ditemukan oleh bangsa China, seperti kertas, sutra, dll" dan tidak ada yang mengkritik bahwa negara-negara lain menyalin dari China.
Namun beberapa negara barat telah lama merasa iri dan bermusuhan melihat kemajuan militer China. Mereka terus-menerus membuat perkataan "mata-mata militer" dan "plagiarisme teknis" dan berbicara negatif tentang China dengan tujuan memperluas blokade teknologi dan menghentikan pembangunan China untuk menguasai ilmu militer yang canggih.
Beberapa kekuatan militer barat juga menekan dan membatasi kemajuan militer China untuk mempertahankan posisi mereka sebagai negara teratas di dunia dalam teknologi militer utama.
Oleh karena itu pembangunan China dalam teknologi militer harus mengandalkan diri sendiri dengan cara bergantung pada inovasi ilmiah baik R & D.
Menurut laporan Presiden Hu Jintao dalam Kongres Nasional ke-18 dari Partai Komunis China, China akan "memperkuat pengembangan senjata dan peralatan baru-dan teknologi tinggi dan meningkatkan kapasitas untuk inovasi dalam pertahanan berorientasi penelitian dan industri."
Sama seperti laporan Hu mengatakan, tujuan akhir dari upaya China untuk mengembangkan perangkat keras militer adalah "untuk menjaga kedaulatan China, keamanan dan integritas teritorial dan menjamin pembangunan yang damai." China akan lebih percaya diri dan mampu untuk mengekang perang dan menjaga perdamaian dan keamanan dunia melalui cara-cara damai dengan modernisasi pertahanan nasional dan pembangunan militer melangkah maju.
Wednesday, November 28, 2012
Kritikan Media barat terhadap kesuksesan Operator Kapal Induk China
Related Posts:
Aplikasi Mobile China yang populer di kawasan OBOR UC Browser, browser mobile yang dikembangkan oleh raksasa e-commerce China Alibaba Group UCWeb Inc, menjadi aplikasi yang paling populer di kawasan negara-negara yang tergabung dalam Belt and Road Initiative, menurut … Read More
Kue manis berbentuk mahjong Warga lokal di kota Jinan di Provinsi Shandong, China timur, merayakan Festival Lentera China dengan membuat kue manis bertema mahjong. Kue tersebut dibuat dengan mencampur tepung beras ketan, gula, dan pasta kacang. Kue mani… Read More
FBI menganggap mahasiswa China di AS sebagai 'ancaman keamanan Nasional AS' Dalam laporan baru-baru ini, Senator AS Marco Rubio dan Direktur FBI Chris Wray mengatakan bahwa mahasiswa dan ilmuwan China sebagai ancaman keamanan nasional AS selama sidang Komite Intelijen Senat pada bulan Februari meng… Read More
Produk UAV China di serbu pembeli dari ArabUMEX 2018 International Unmanned Systems and Technology Exhibition diadakan di Abu Dhabi, ibu kota Uni Emirat Arab, dari tanggal 25 sampai 27 Februari, dimana perusahaan China AVIC menampilkan berbagai jenis UAV. seperti pter… Read More
AS berisiko melakukan kesalahan strategis terhadap China Reformasi dan keterbukaan China sejak tahun 1979 telah berhasil membawa negara tersebut ke pusat panggung global, negara tersebut juga membiarkan AS untuk melihat apakah negara komunis tersebut akan menjadi seperti AS dalam… Read More
amrik sukses dlm militer,ekonomi,antariksa sudah tdk heran lah usianya saja sudah ratusan tahun,China mungkin akan menjadi negara Super power sebelum usia nya mencapai 100 thn.Gua yakin itu!
ReplyDelete