Menteri Luar Negeri China Yang Jiechi baru saja melakukan kunjungan resmi ke Indonesia, Brunai Darussalam, dan Malaysia dari 9 hingga 13 Agustus lalu.
Mengenai hasil dalam kunjungan itu, Yang Jiechi mengatakan, Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN, dan mempunyai pengaruh sangat besar dalam organisasi itu. Brunai Darussalam tahun depan akan menjabat sebagai ketua ASEAN. Malaysia juga adalah salah satu anggota penting ASEAN. Ketiga negara itu sama-sama adalah tetangga bersahabat China, sekaligus anggota ASEAN, mekanisme ASEAN+3 (China, Jepang, dan Korea Selatan), KTT Asia Timur, dan APEC. Yang Jiechi mengatakan, kunjungan itu dilakukan pada saat situasi internasional dan regional mengalami perubahan mendalam dan kompleks. Maksudnya adalah untuk meningkatkan komunikasi strategis, kerja sama pragmatis, serta hubungan bilateral antara China dengan ketiga negara tersebut dan hubungan antara China dengan ASEAN.
Mengenai hasil kunjungan ini, Yang Jiechi mengatakan, Asia Tenggara memiliki posisi strategis, dan adalah salah satu rantai penting dalam diplomasi China dengan luar negeri. Dalam beberapa tahun terakhir, hubungan China dengan ASEAN telah mengalami perkembangan pesat baik dalam aspek bilateral maupun aspek regional, hal ini patut dihargai. Pemerintah China memandang penting pengembangan hubungan dengan negara-negara Asia Tenggara. Yang Jiechi mengatakan telah berkali-kali berkunjung ke negara-negara Asia Tenggara dalam masa jabatannya, dan telah menjalin hubungan persahabatan mendalam dengan banyak menteri luar negeri di Asia Tenggara. Yang Jiechi juga memaparkan kesannya dalam kunjungan kali ini.
"Pertama, China dan negara-negara Asia Tenggara memiliki prospek kerja sama yang luas dan cerah. Dalam kunjungan kali ini, saya terkesan bahwa Indonesia, Brunai, dan Malaysia mempunyai keinginan keras untuk mengembangkan hubungan dengan China, dan telah mengajukan usulan konstruktif mengenai peningkatan kerja sama yang saling menguntungkan. Kedua, kerja sama antara China dan ASEAN secara keseluruhan mempunyai prospek yang luas. Dalam dua puluh tahun terakhir sejak penggalangan hubungan kemitraan dialog antara China dan ASEAN, kerja sama bersahabat antara kedua pihak telah mengalami perkembangan yang mengagumkan. Hubungan politik kedua pihak terus meningkat, kerja sama ekonomi perdagangan semakin erat. Kedua pihak telah memberlakukan zona perdagangan bebas yang terbesar di dunia. Jumlah kunjungan masyarakat di antara kedua pihak juga semakin erat. China dan ASEAN telah bersama menghadapi dua kali krisis moneter, serta tantangan lain seperti bencana alam, dan wabah penyakit menular lintas negara. Sekarang China adalah mitra perdagangan terbesar bagi ASEAN, sedangkan ASEAN adalah mitra perdagangan terbesar ketiga bagi China. Dalam kunjungan ini, para pemimpin Indonesia, Brunai, dan Malaysia telah memberikan penilaian positif atas hal-hal tersebut. Ketiga, meningkatkan kerja sama regional, dan mengusahakan perkembangan bersama adalah kebutuhan dan keinginan bersama negara-negara di kawasan ini."
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.