Manuver Militer AS di Pasifik

Baru-baru ini AS sering melancarkan manuver militer bersama dengan negara-negara Asia Pasifik. Antara lain latihan militer bersama antara AS dengan Filipina, CARAT 2012 yang berlangsung 9 hari dan latihan militer AS dengan Korea Selatan dan Jepang. AS mengumumkan, 60 persen kekuatan Angkatan Laut dan Angkatan Udara akan dikerahkan di kawasan Asia-Pasifik.

Sebagai negara bertaktik, AS tidak ingin menimbulkan konflik langsung dengan China. AS juga tidak mendukung negara-negara kecil sekitar China seperti Filipina untuk terlibat dalam pertempuran dengan China. Menurut pakar China, AS sedang menerapkan target srategisnya, yakni menarik China mengikuti persaingan militer dan mengalokasi dana dalam jumlah besar untuk pembangunan AL dan AU; di satu satu pihak lain, AS ingin memanipulasi harga minyak dunia agar menghalangi perkembangan ekonomi China dari segi ekonomi. Hal ini sama seperti AS memperlakukan Uni Soviet pada zaman perang, yang berbeda adalah: AS ingin mengekang harga minyak Rusia yang melimpah, sedangkan untuk China yang kurang akan sumber daya minyak, AS justru ingin menaikkan harga minyak.

Untuk mencapai target tersebut, "masalah Laut China Selatan" ternyata digunakan AS sebagai alat untuk menghalangi pembangunan Tiongkok. Sedangkan sebagai negara sekutu AS, Filipina akan berperan dalam perlawanan dengan China di Laut China Selatan. Bagi Vietnam, meskipun terdapat perselisihan besar dengan China dalam masalah Laut Tiongkok Selatan, tapi Vietnam tidak mendapat banyak dukungan AS dalam masalah Laut China Selatan.

Dilihat dari segi politik, latihan militer bersama AS dan Filipina ternyata ditujukan kepada China, meskipun hal ini tidak diumumkan secara terang-terangan. Pada latihan militer bersama tersebut, China harus menghadapinya dengan serius. China harus berdiri pada prinsip politik sendir dan berkepala dingin menghadapi masalah ini. China harus meningkatkan kekuatan komprehensif dalam menghadapi masalah ini.