Masjid Baitullah yang terletak di Jalan Timur Xinhua, kota Ili, Daerah Otonom Uigur Xinjiang merupakan masjid terbesar di kota tersebut. Masjid itu dibangun oleh pemerintah Dinasti Qing dan terdaftar sebagai salah satu dari tiga buah masjid yang terbesar di kawasan Ili selain Masjid Besar Hui dan Masjid Tatar.
Setelah Dinasti Qing menyatukan seluruh wilayah Xinjiang, kaisar amat menghormati agama Islam yang dianut oleh penduduk berbagai etnis di wilayah tersebut. Dengan dukungan pemerintah, Masjid Baitullah dibangun pada tahun 1773 Masehi.
Kawasan masjid itu luasnya 1.800 meter persegi. Bangunan-bangunannya yang dibangun dengan kayu bercirikan arsitektur tradisional China. seorang ulama dari Turki yang mengunjungi masjid itu telah memberikan nama "Baitullah" yang berarti "rumah Allah" untuk masjid itu. Masjid Baitullah juga menjadi pusat pendidikan Islam pada zaman itu. Lebih 2000 orang umat Islam mengikuti pengajian tentang agama, bahasa Arab, bahasa Persia, kedokteran, filsafat dan sejarah selama lima tahun di masjid itu. Oleh sebab itu, Masjid Baitullah juga disebut sebagai perguruan tinggi Islam.
Pada tahun 1865, Masjid Baitullah diperluas dan bisa menampung 1.500 orang shalat berjamaah. Pada tahun 1983 pula, otoritas menyediakan alokasi untuk memperbaiki masjid itu. Masjid Baitullah yang terdaftar sebagai peninggalan sejarah penting telah menerima kunjungan sejumlah besar tokoh agama, asosiasi dan sarjana. Pada bulan Oktober 1996 sampai November 2003, Masjid Baitullah dibangun kembali dengan bantuan persatuan Islam dan pemerintah setempat. Masjid yang dibangun kembali itu bercirikan arsitektur tradisional Arab, luasnya 6,950 meter persegi dan dapat menampung 3.500 orang shalat berjamaah pada saat yang bersamaan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.