Sebagai negara yang multi etni, maka di China juga terdapat banyak Etnik yang beragama Islam diantaranya : Etnik Uygur (Weiweer), Etnik Hui, Etnik Tatar, Etnik Salar, Etnik Tajik, Etnik Uzbek, Etnik Kazak, Etnik Bonang, Etnik Dongxiang, Etnik Kirgiz. dll
1. Etnis Uzbek
Etnis Uzbek berjumlah lebih 20 ribu orang, etnis itu tinggal secara berkelompok di bagian selatan dan utara Daerah Otonom Etnis Uigur Xinjiang China, mereka tinggal dengan aman dan tenteram bersama-sama etnis lain seperti etnis Uigur dan Kazak di daerah itu.
Sejarah Etnis Uzbek dimulai pada abad ke-14. dan abad ke-15, banyak saudagar dari Uzbekistan berdagang ke daratan China melalui Jalur Sutera, sebagian pedagang tersebut menetap di daerah Xinjiang, lama-kelamaan, etnis Uzbek telah membuka pemukiman di kawasan tersebut.
Kebanyakan etnis Uzbek tinggal di kota dan pedesaan, mereka kebanyakan bekerja dalam bidang bisnis, pendidikan, sains dan teknologi dan industri pertukangan tangan, sebagian kecil etnis itu bekerja sebagai penggembala di bagian utara Xinjiang atau bekerja sebagai petani di bagian selatan daerah itu. Etnis Uzbek sudah lama tinggal bersama-sama dengan penduduk etnis Uigur, kedua etnis itu hidup bersama-sama dengan aman dan memiliki banyak fitur-fitur yang sama dalam kebiasaan masing-masing.
Etnis Uzbek memiliki bahasa sendiri, tulisan bahasa Uzbek berasal dari tulisan bahasa Arab. Banyak penduduk Uzbekistan bisa berbicara bahasa Uigur atau bahasa Kazak.
Etnis Uzbek beragama Islam. Tarian dan musik etnik itu sangat menarik. Kaum wanita etnis itu pandai menyulam, gambar sulaman pada alas meja, selimut dan bantal yang diproduksi oleh mereka sangat halus dan cantik.
Kaum wanita Etnis Uzbek sangat pandai menghias diri, mereka suka memakai sejenis topi berwarna-warni yang dikenal sebagai "Duopi", para gadis suka memakai jilbab warna terang di bawah Duopi, wanita yg sdh berumur lebih suka memakai Duopi yang berwarna gelap.
2. Etnik Tajik
Etnis Tajik berjumlah lebih 50 ribu orang, etnis itu tinggal secara berkelompok di bagian barat daya Daerah Otonom Uigur Xinjiang China, yaitu bagian timur dataran tinggi Pamir. Pemukiman etnis Tajik dekat puncak gunung kedua tertinggi di dunia, yaitu Godwin Austen, puncak gunungnya tertutup salju, di kaki gunung itu adalah padang rumput dan ladang pertanian. Etnis Tajik tinggal di daerah itu sejak turun temurun.
Etnis Tajik tinggal di Dataran Tinggi Pamir sejak zaman sebelum Masehi, jalur sutera yang dibuka pada abad ke-2 sebelum Masehi melalui daerah itu, pada beberapa ribu tahun belakangan ini, etnis Tajik rentan dengan peradaban timur dan barat, membentuk peradaban sendiri yang sangat makmur.
Etnis Tajik memiliki bahasa sendiri dan menggunakan tulisan Uigur, mereka beragama Islam dan bekerja dalam bidang pertanian dan peternakan.
Etnis Tajik sangat berani dan murah hati. Dalam legenda etnis Tajik, elang melambangkan pahlawan. Penggembala etnis Tajik suka memainkan flut yang terbuat dari tulang elang, tarian yang paling populer di kalangan etnis itu juga menggambarkan kecepatan elang. Etnis Tajik juga pandai menunggang kuda, beriadah menunggang kuda sangat populer di kalangan etnis itu.
Kampung halaman etnis Tajik di Dataran Tinggi Pamir, pemandangan alam di sana seperti lukisan dan sangat indah, etnis Tajik di kawasan itu dikenal sebagai orang yang tinggal di atas awan.
Pria etnis Tajik biasanya memakai kemeja warna putih dan jubah warna biru, membawa pisau yang diikat di sebelah kanan pinggang, memakai sepatu dan topi kulit kambing, kuda berjalan-jalan di daerah yang pemandangan alamnya sangat indah, orang itu terlihat sangat tampan.
Perempuan etnis Tajik suka memakai baju yang berwarna-warni, sepatunya warna merah, topi mereka dihiasi banyak hiasan, saat berjalan-jalan, mereka suka memakai tudung besar berwarna merah, kuning atau putih. Mereka terlihat seperti dewi yang turun dari kayangan.
Etnis Tajik beragama Islam, dan merayakan banyak pesta. Misalnya, pada hari pertama dan hari kedua setiap bulan Agustus tahun Hijrah, semua keluarga etnis Tajik akan menyalakan lilin, pesta itu juga dikenal sebagai pesta cahaya. Saat merayakan pesta itu, semua anggota keluarga duduk bersama-sama, anggota keluarga akan menyalakan lilin yang dipegang di depan mereka dan menyebut nama anggota keluarga yang dihormati dalam keluarga itu. Ketika semua lilin telah dinyalakan, mereka bersama-sama berdoa memohon kesejahteraan dan keamanan. Selanjutnya lilin yang sudah dinyalakan akan ditaruh di atap rumah mereka. Pada waktu itu, etnis Tajik akan menyalakan api di depan rumah masing-masing, pemuda akan menyanyi dan menari di depan perapian itu sepanjang malam.
Etnis Tajik sangat ramah melayani tamu. Bila ada tamu mengunjungi atau mengingap di rumah mereka, tuan rumah akan melayani tamu dengan ramah tanpa menghiraukan mereka kenal atau tidak. Mereka biasanya akan menyembelih seekor kambing untuk menjamu tamu. Sebelum tamu memakan daging kambing, tuan rumah akan menyajikan semangkok sup daging kambing kepada tamu. Kalau tamu mengiris daging kambing dan memberikannya kepada ibu rumah yang sedang sibuk bekerja, tuan rumah akan sangat gembira. Selanjutnya tuan rumah akan menyajikan kepala kambing kepada tamu, berikutnya beliau menyajikan ekor kambing dan hati kambing ke tamu lain.
Suasana di kampung halaman etnis Tajik sangat tenteram, pada waktu malam mereka tidak perlu mengunci pintu rumah karena tidak pencuri di kawasan itu, semua orang hidup harmonis bersama-sama.
Dimulai pada tahun 1950-an, daerah perkampungan etnis Tajik mulai dikunjungi warga asing. Setelah pemerintah menerapkan kebijakan memakmurkan kembali jalur sutra, sebuah jalan raya yang menghubungi kampung halaman etnis Tajik dengan Pakistan telah dibangun, banyak wisatawan dan banyak barang dikirim melalui jalan itu setiap hari.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.