Etnik Salar berjumlah sekitar 80 ribu orang, kebanyakan tinggal secara berkelompok di tepi Sungai Kuning di bagian timur Provinsi Qinghai. Iklim di daerah pemukiman etnis itu sangat baik dan sesuai untuk menanam padi, jagung, buah-buahan dan sayuran.
Etnik Salar memiliki bahasa sendiri, tetapi tidak memiliki tulisan. karena etnis ini banyak bergaul dengan etnis Han, Hui dan Tibet di pemukiman mereka, maka banyak penduduk etnis itu fasih berbicara bahasa Mandarin.
Etnik Salar beragama Islam, kebiasaan etnis itu hampir sama dengan Etnis Hui China.
Kaum pria etnis Salar suka memelihara janggut, memakai kopiah hitam atau putih dan kemeja berwarna putih. Kaum wanita etnis itu suka memakai jilbab dan hiasan emas atau perak seperti anting-anting, gelang dan lain-lain. Etnis Salar pandai berbisnis, membangun taman yang indah, menebang pohon dan membuat barang kulit.
Pada masa dahulu, etnis Salar suka memakai baju kulit berlengan lebar, kalau mereka tawar menawar harga saat berbisnis, mereka suka memberitahukan harga barang dengan menunjukkan jumlah jari dalam lengan baju mereka. Tetapi sekarang, etnis Salar sudah memakai pakaian biasa dan cara tawar menawar harga dalam bisnis ini sudah berubah.
Bermain tiga bulu ayam merupakanpermainan yang paling populer di kalangan etnis itu. Etnis itu biasanya membuat tiga bulu ayam menggunakan logam seperti koin dan tiga bulu ayam. Tetapi menggunakan bulu di bagian punggung ayam jantan sangat dilarang dan menjadi larangan untuk etnis itu, ini karena etnis Salar percaya kalau menggunakan bulu di bagian punggung ayam jantan untuk membuat tiga bulu, panci di rumah akan retak.
Presentasi memainkan tiga bulu ayam etnis Salar sangat menarik. Cara yang terbaik adalah dua kelompok bertarung, kelompok yang dapat menendang tiga bulu ayam di udara lebih lama tanpa jatuh ke tanah dianggap pemenang. Pemain etnis Salar yang hebat bisa menendang tiga bulu ayam menggunakan seluruh badannya. Di daerah pemukiman etnis Salar, di mana-mana bisa ditemukan etnis itu sedang memainkan tiga bulu, acara itu membuat badan pemain lebih lembut dan sehat, aksi mereka tampak seperti tarian.
"Kouxi" adalah sejenis alat musik etnis Salar yang sudah bersejarah lama. Panjang alat musik itu tidak sampai setengah cm, beratnya tidak sampai 0.05 gram, alat musik itu mungkin alat musik yang paling kecil di dunia.
"Kouxi" terbuat menggunakan kawat tembaga atau perak dan berbentuk kaki kuda. cara menggunakan alat musik itu dengan cara meniup dan bunyinya sangat merdu.
"Kouxi" sangat populer di kalangan etnis Salar, khususnya di kalangan kaum wanita. sehingga sekarang, etnis itu selalu membawa alat musik tersebut saat berjalan-jalan, kalau ada waktu luang, mereka akan memainkan alat musik itu untuk menghibur diri. Remaja etnis salar yang sedang jatuh cinta juga suka memainkan alat musik itu untuk menyatakan perasaann cinta mereka.
"Zaikao" adalah sejenis alat musik tiup yang sangat populer di kalangan etnis Salar. Alat musik itu terbuat dari tanah merah dan berbentuk bunga. Penggembala dan petani muda etnis Salar saat bekerja di ladang, mereka suka memainkan alat musik itu saat beristirahat. Kini mereka memainkan alat musik itu untuk menggambarkan kehidupan mereka yang semakin hari semakin bahagia.
Lagu Salar adalah lagu rakyat etnis Salar. Lagu itu biasanya dinyanyikan dalam bahasa Salar atau bahasa Mandarin. Lagu Salar bermelodi menarik dan sangat disukai oleh penduduk etnis Salar. Lagu Salar terdiri dari beberapa jenis, ada lagu cinta, ada lagu untuk bekerja, ada yang menggambarkan kehidupan yang bahagia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.