Penduduk Kasghar berjumlah 4 juta orang, 90 persen penduduk Kashgar mayoritas adalah Etnis Uigur yang beragama Islam. Tak heran arsitektur, pakaian dan makanan di sini dipengaruhi etnis Uigur selain ada campuran pengaruh dari Asia Barat seperti negara-negara Arab dan Turki.
Memiliki bahasa dan tulisannya sendiri, nama Uigur ditetapkan sebagai nama resmi etnis itu sejak 1935. Bentuk tulisannya berakarkan dari karakter Arab yang jelas membuktikan betapa kuatnya pengaruh Islam di sini yang menjadi satu dari rute terpenting pedagang Arab ke China melalui jalur sutra pada jaman dahulu.
Melihat papan-papan tanda jalan, bangunan kantor di sini, kebanyakan menampilkan tiga bentuk tulisan, yaitu tulisan Uigur, diikuti tulisan Mandarin dan English paling bawah untuk memudahkan penduduk setempat dan wisatawan untuk mencari lokasi yang dituju.
Terkenal dengan buah-buahan segar seperti anggur dan semangka, membuat Kashgar dikenal sebagai pusat buah untuk pasar lokal dan seluruh China.
Selain itu, etnis Uigur juga cukup terkenal dengan seni budayanya terutama tarian dan nyanyian. sejak dari kecil anak-anak dan wanita Uigur diajarkan dengan tarian dan mereka akan menari sesuai irama musik tradisi yang turut dipengaruhi musik timur tengah.
Biasanya mereka akan menari dalam rumah atau majelis khusus seperti pernikahan.
Ternyata musik dan tarian tidak bisa dipisahkan dalam etnis Uigur. Makanan di sini segalanya berbasis kambing seperti kebab kambing, nasi yang berisikan daging kambing, sup kambing dan banyak lagi.
Roti naan yang menjadi makanan wajib di sini tidak jauh beda terutama dari segi rasa dengan roti naan yang ada di Malaysia, cuma ia lebih garing dan bisa disimpan hingga tiga bulan.
MASYARAKAT MUSLIM Kashgar
Islam telah berakar di Kashgar sejak tahun 627 Masehi. terdapat lebih 5.000 buah masjid di sekitar Kashgar membuktikan masyarakat di sini masih kokoh pengaruh agamanya.
Tidak sulit untuk mengenali pria Uigur di sini. Jika di Malaysia, kopiah menjadi penutup kepala, namun di sini mereka memakai songkok bersudut empat yang menjadi identitas etnis itu.
Mereka sangat ramah. Bila diberi salam, nampak kemesraan di wajahnya dalam menyambut Tamu. Meskipun kebanyakan mereka kurang fasih berbahasa Mandarin apalagi bahasa Inggris, namun mereka paham saat penulis menyatakan 'Muslim' kepada mereka.
Mereka juga bertanya, penulis dari negara mana dan saat menyatakan dari Malaysia, mereka terus tersenyum dan memberikan salam sambil berkata "subhanallah" yang artinya maha suci Allah.
Masyarakat di sini hidup sederhana di mana kebanyakan kaum pria menjalankan aktivitas pertanian sebagai tulang punggung selain aktif dalam bisnis, sedangkan wanita hanya di rumah mengurus keluarga.
Cantik seperti bunga. Itulah yang diharapkan oleh setiap keluarga etnis Uigur di Kashgar saat menyambut kelahiran anak perempuan.
Sehingga kebanyakan dari mereka memberikan nama "Guli" yang berarti bunga dalam bahasa Uigur ke anak yang dilahirkan itu.
Fatima Guli, Haneem Guli adalah beberapa nama masyarakat Uigur di Kashgar yang terletak di Daerah Otonom Uigur Xinjiang, satu dari daerah otonom di China yang mayoritas penduduk beragama Islam.
Peringkat geografi Kashgar yang berbatasan dengan delapan negara seperti Afganistan, Turmenikistan, Krgystan, Pakistan dan Kazakhstan memberi keunikan yang berbeda terutama pada bentuk fisik dan wajah mereka yang jauh berbeda dengan kaum mayoritas, Han.
Ketika menginjakkan kaki di Bandara Internasional Diwobao, Kashgar, maka anda akan merasakan seperti bukan berada di China, melainkan di Rusia atau Asia Barat saat melihat warna kulit, bentuk mata dan wajah mereka yang mirip masyarakat Arab, Turki, Iran maupun Afganistan.
Bahkan jilbab dalam kalangan wanita di sana juga hampir menyerupai wanita Turki.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.