"Operasi terkoordinasi jet tempur Su-35 dan pembom H-6K telah menciptakan sistem tempur yang kuat di bawah kondisi laut-jauh, yang sangat penting untuk menghadapi ancaman keamanan di laut, secara efektif mengelola krisis, menghalangi dan memenangkan perang," kata ahli militer. Wang Mingzhi.
Ini menandai peningkatan penting dalam pelatihan militer pertempuran nyata oleh angkatan udara, Wang menambahkan.
Komando Teater Timur dan Komando Teater Selatan mengirim pasukan untuk melakukan tindakan terkoordinasi selama patroli.
Dua kelompok H-6K melakukan patroli berputar, satu kelompok searah jarum jam dan yang lainnya berlawanan arah jarum jam.
Pesawat peringatan dini KJ-2000 dan jet tempur Su-35 dan J-11 terbang di atas Selat Bashi dan Selat Miyako untuk menemani pesawat pengebom.
Angkatan udara akan terus melakukan patroli mengitari pulau Taiwan menggunakan pesawat tempur multi-tipe sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, kata Shen.
"Angkatan udara memiliki tekad, kepercayaan diri, dan kemampuan untuk menjaga kedaulatan nasional dan integritas teritorial," kata Shen.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.