"Produsen baterai NEV harus memberikan informasi teknis tentang pembongkaran dan pemulihan produk mereka serta pelatihan yang diperlukan untuk pembuat mobil, sementara pembuat mobil didorong untuk membangun jaringan pemeliharaan sehingga dapat melayani pemilik NEV dengan lebih baik," kata dokumen itu.
Berbagai kerjasama antara produsen baterai dan pembuat mobil didorong untuk membangun saluran untuk daur ulang baterai, karena pembuat mobil diminta untuk mengatur lokasi daur ulang.
MIIT, bersama dengan Administrasi Umum Pengawasan Kualitas, Inspeksi dan Karantina, pengawas kualitas terbaik negara itu, akan membangun platform pelacakan informasi terpadu untuk memperkuat pembagian informasi dan pelacakan baterai.
Kebijakan baru ini juga menyambut modal sosial untuk membangun dana industri untuk mengeksplorasi perdagangan berbasis pasar.
Pasar NEV China mencatat satu tahun pertumbuhan yang cepat di tahun 2017 karena pemerintah terus mendorong pembangunan transportasi hijau, yang merupakan tantangan besar untuk daur ulang baterai.
Sebanyak 777.000 NEV dijual di pasar China tahun lalu, naik 53,3 persen tahun ke tahun. Total produksi dan penjualan NEVs diperkirakan mencapai 5 juta pada tahun 2020.
Baterai litium, yang biasa digunakan dalam NEV, kurang berbahaya bagi lingkungan dibandingkan baterai timbal-asam. Tembaga, kobalt dan nikel dalam baterai juga memiliki nilai daur ulang yang tinggi.
Pusat Teknologi dan Riset Otomotif China memperkirakan bahwa China akan mengalami 120.000 hingga 200.000 ton baterai yang dibuang antara 2018 dan 2020, dan 350.000 ton pada 2025.
Pada 2016, Dewan Negara China mengatakan pembuat NEV harus bertanggung jawab untuk membangun jaringan daur ulang untuk baterai bekas.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.