Saturday, March 3, 2018

Masjid Jinjiayao di kota Tianjin



Masjid Jinjiayao di kota Tianjin mulai dibangun pada tahun 1574, Pada zaman itu, sejumlah besar anak kapal yang beragama Islam bertugas mengirim bahan makanan untuk kaisar dari bagian selatan ke bagian utara China melalui terusan besar. Mereka sering singgah di daerah Sungai Jinjiayao di Tianjin. Lama-kelamaan, mereka telah membangun sebuah surau kecil di daerah tersebut untuk beribadat. Itulah masjid yang paling awal di kawasan kota Tianjin.

Pada zaman Dinasti Qing, jumlah umat Islam yang bermigrasi ke daerah itu semakin bertambah seiring dengan pembangunan di kota Tianjin. Surau yang kecil itu tidak dapat menampung umat Islam untuk shalat berjamaah. Umat ​​Islam setempat telah mengumpulkan sedekah untuk memperbaiki dan memperluas masjid tersebut pada tahun 1844.

Pada tahun 1927, agama Islam berkembang makmur di kawasan Jinjiayao. Jumlah umat Islam di daerah itu turut bertambah dengan pesat. Daerah yang dekat dengan Masjid Jinjiayao telah menjadi area perdagangan Islam. Umat ​​Islam setempat telah sekali lagi mengadakan proyek untuk memperbaiki masjid tersebut.

Pada awal tahun 1950-an, banyak umat Islam setempat telah menyumbang harta dan rumah mereka ke Masjid Jinjiayao. Ruang masjid semakin luas. Sebagai masjid tertua di kota Tianjin, Masjid Jinjiayao telah mendidik banyak imam yang terkenal di China seperti Wang Jingzhai dan Liu Shiheng.

Pada tahun 1990, pemerintah kota Tianjin dan pemerintah daerah Hebei masing-masing mengalokasikan 120 ribu dan 40 ribu yuan RMB untuk memperbaiki masjid Jinjiayao. Tindakan tersebut sangat welcome oleh umat Islam di daerah tersebut. Pada tahun 1996, Asosiasi Islam Daerah Hebei telah didirikan. Sebagai anggota asosiasi itu, Masjid Jinjiayao terdaftar sebagai peninggalan sejarah di daerah tersebut.

Pada tahun 2000, kawasan perumahan Jinjiayao dibangun kembali. Masjid Jinjiayao juga dibangun ulang dan konstruksi berlangsung selama dua tahun.

Luas bangunan masjid baru telah ditambahkan dari 592 meter menjadi 2023 meter dan meningkat 3.41 kali lipat dibandingkan dengan masjid yang lama. Luas ruang sembahyang juga diperbesar dari 150 meter ke 209 meter.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.