Karena proyek jalan tol, banyak pekerja lokal sekarang dianggap sebagai kelompok berpenghasilan tinggi, menikmati hak untuk membeli barang secara kredit di toko.
Sebelum proyek dimulai, mereka adalah petani yang berpenghasilan rendah. Sekarang, pendapatan mereka terjamin, dan melalui konstruksi, mereka telah menguasai berbagai bidang seperti mengemudi alat berat, mengendalikan kendaraan, dan peralatan teknik.
Antonio, ayah tiga anak, mengatakan penghasilan bulanannya sedikit lebih dari $ 100, tapi sekarang dua kali lipat.
"Perusahaan China telah mendidik sekelompok pekerja terampil lokal untuk pembangunan Timor-Leste di masa depan," kata seorang penerjemah proyek tersebut.
Jalan tol mendapat banyak perhatian setelah konstruksi dimulai. Yang Xiaohan, seorang manajer proyek, mengatakan bahwa semua orang di Timor-Leste menganggapnya sebagai kebanggaan nasional.
Menurut Yang, saat melihat jalan tol, delapan pejabat Timor-Leste, termasuk seorang menteri, berpose untuk sebuah gambar bergandengan tangan untuk memegang pilar besar tersebut untuk menyampaikan penghargaan mereka atas proyek tersebut.
"Timor-Leste merupakan rute penting di sepanjang Belt and Road. Dengan membangun jalan tol dengan baik, kami menunjukkan pengabdian kami pada pembangunan prakarsa ini, "kata wakil manajer umum proyek tersebut.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.