Tahap kedua kompleks tenaga surya raksasa Maroko, Noor II, berhasil mulai melakukan sinkronisasi ke grid utama pada tanggal 10 Januari 2018, menurut kontraktor China yang mengerjakan proyek tersebut.
Sinkronisasi grid pertama ini dianggap sebagai langkah menuju energi terbarukan.
Proyek energi baru dengan 200 tiang parabola melalui proyek pembangkit tenaga surya (CSP), dengan penyimpanan selama 7,3 jam setelah matahari terbenam, merupakan bagian dari Kompleks Solar Energi Maroko (NOOR).
Terletak di tepi Gurun Sahara, fasilitas Noor diperkirakan akan menghasilkan lebih dari 500 MW saat selesai dibangun, menjadikannya pembangkit tenaga surya terkonsentrasi terbesar di dunia. Satu juta keluarga akan mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut.
Proyek ini ditujukan untuk memenuhi permintaan energi Maroko, yang saat ini sangat bergantung pada impor.
Tahap pertama proyek ini, Noor I, menghasilkan listrik 160 MW dengan penyimpanan tiga jam, selesai pada 2016.
Noor II dan III, frase kedua dan ketiga proyek tersebut, melibatkan dua kontraktor termasuk SEPCOIII Electric Power Construction Corporation, anak perusahaan dari Power Construction Corporation of China (POWERCHINA).
Proyek ini telah mempromosikan pertukaran teknis dan komersial antara China dan Maroko dan dilaporkan menghasilkan sekitar 4.000 pekerjaan untuk warga Maroko.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.