Makau, terletak di tepi barat delta Sungai Mutiara di selatan provinsi Guangdong, selatan China, dekat kota Zhuhai di sebelah utara dan sejauh sekitar 60 kilometer dari Hong Kong di sebelah timur.
Makau terdiri dari Semenanjung Makau, Pulau Taipa dan Coloane. Semenanjung Makau merupakan nadi perekonomian setempat, sedangkan Pulau Taipa dan Coloane dihubungkan melalui proyek reklamasi lahan sampai membentuk satu daerah baru yang dikenal sebagai Cotai.
Beberapa tujuan resor kelas dunia terletak di daerah Cotai.
Nelayan dari provinsi Fujian dan petani dari provinsi Guangdong adalah penjelajah pertama di Makau yang dikenal sebagai "Ou Mun" atau "Pintu Gerbang Perdagangan" pada saat itu karena lokasi Makau yang terletak di jalur masuk Sungai Mutiara di hilir Guangzhou.
Pada zaman dahulu, kota pelabuhan ini adalah bagian dari Jalan Sutra yang digunakan oleh kapal-kapal untuk bongkar sutra ke Barat.
Pada awal tahun 1550-an, orang Portugis tiba di "Ou Mun" yang digelar "A Ma Gao" (Place of A Ma) oleh penduduk setempat sebagai tanda penghormatan kepada Dewi Laut.
Imigran Portugis mengadopsi nama A Ma Gao itu dan lama-kelamaan, nama tersebut berubah menjadi Makau menurut sebutan dalam bahasa Portugis.
Pada masa lalu, Makau telah dikembangkan oleh sektor industri seperti tekstil, elektronik dan barang-barang permainan, namun sekarang, tempat tersebut lebih dikenal dalam sektor pariwisata berkelas dunia, yang memiliki kelebihan dalam pilihan hotel, di samping resort, fasilitas rapat, insentif, konvensi dan pameran (MICE), restoran dan kasino.
Orang Portugis tiba dan menetap di Makau pada pertengahan abad ke-16, sekaligus membawa pengaruh arsitektur, kesenian, agama, makanan, dan lain-lain ke kota pelabuhan tersebut.
Jadi, Makau telah menjadi titik pertemuan antara budaya Timur dengan Barat.
Makau kembali ke China ibarat sirih pulang ke gagang pada 20 Desember 1999 dan menjadi Wilayah Administratif Khusus (SAR) yang otonom di bawah prinsip "satu negara, dua sistem".
Saat ini, SAR yang kecil itu sudah berkembang menjadi kota metropolitan modern dari sebuah desa nelayan.
Pada tahun 2005, Pusat Sejarah Makau (Historic Centre of Macau) telah tercatat dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO hasil keunikan sejarah dan khazanah budayanya.
Kini, Makau, tujuan wisata yang bertaraf internasional, menempatkan dirinya sebagai Pusat Pariwisata dan Rekreasi Dunia.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.