Otoritas Jepang kemarin mengkonfirmasi pengadaan dua kapal perusak baru, mencatat bahwa keputusan tersebut dibuat untuk mengatasi peningkatan "ekspansi maritim China".
"Menteri keuangan Jepang menyetujui alokasi anggaran 105,5 miliar yen untuk pengadaan dua kapal perusak baru berdasarkan rancangan anggaran fiskal tahun 2018, karena kami membutuhkan lebih banyak kapal perusak untuk tujuan pengawasan karena ekspansi maritim dan faktor lainnya," kata Itsunori Onodera, menteri pertahanan Jepang, yang menambahkan bahwa China telah menggunakan kapal perusak paling maju untuk kegiatan surveilansnya.
Menurut sebuah pengumuman yang dikeluarkan oleh kementerian pertahanan Jepang, kapal perusak baru tersebut dapat melakukan operasi anti-permukaan dan anti-kapal selam, serta tugas-tugas lainnya, termasuk ranjau, yang sampai sekarang masih dilaksanakan oleh kapal penyapu ranjau.
Klaim Onodera didukung oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, yang meminta pemerintah untuk memperkuat keamanan maritim.
"Kami akan memajukan upaya untuk membangun kapal patroli besar yang dilengkapi dengan helikopter untuk respon di perairan teritorial di sekitar Kepulauan Senkaku (Diaoyu), jet baru untuk pengawasan maritim, dan kapal penelitian besar untuk survei maritim," kata Abe.
Menurut Abe, lingkungan keamanan maritim tetap parah, sehingga Jepang tidak bisa membiarkan lengah bahkan untuk sesaat.
Pertarungan jurus telah meningkat antara China dan Jepang mengenai Kepulauan Diaoyu dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah Jepang secara ilegal membeli tiga pulau yang disengketakan pada tahun 2012. China telah berulang kali mengulangi kedaulatannya atas Kepulauan, mendesak Jepang untuk menghadapi sejarah dan menghentikan semua provokasi yang dilakukan. yang membahayakan kedaulatan teritorial China..
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.