Jian Zhen,Pendeta Budaya Jepang

Pada periode 688-763, Jian Zhen adalah seorang master Buddhisme terkenal di era Dinasti Tang. Pelayarannya ke Jepang dianggap sebagai peristiwa besar dalam sejarah Buddhisme China dan Dunia.

Jian Zhen menjadi seorang biarawan saat berusia empat belas tahun. Dia sangat berprestasi di bidang Buddhisme, musik, arsitektur, patung, lukisan, kedokteran dan kaligrafi, dan lain-lain. Pada tahun 742, atas undangan para biksu Jepang, dia berlayar ke Jepang dengan tujuan untuk menyebarkan Buddhisme. Sejak tahun 743, dia telah melakukan lima kali usaha untuk berlayar ke Jepang.

Namun, karena sulitnya perjalanan, dia tidak berhasil, dan yang lebih buruk lagi, dia menderita penyakit dan kehilangan penglihatannya dalam usaha terakhir. Terlepas dari kegagalan, Jian Zhen, yang telah memutuskan untuk mencapai Jepang, akhirnya berhasil dalam usaha keenamnya di tahun 753. Pada tahun 759, bersama dengan murid-muridnya, Jian Zhen membangun "Kuil Tangzhaoti" di Nara, Jepang dengan mengikuti gaya arsitektur Dinasti Tang. Candi ini menjadi pusat penyebaran Buddhisme di Jepang, Jian Zhen menyembuhkan banyak penyakit yang tidak terdiagnosis orang Jepang saat menyampaikan pengetahuan medis kepada mereka. Dengan demikian dia diangkat oleh orang Jepang sebagai primogenitor obat.

Selain itu, Jianzhen dan murid-muridnya berpengalaman dalam kaligrafi, jadi mereka membawa serta karya asli kaligrafi China terkenal ke Jepang, yang sangat mempromosikan pembentukan seni kaligrafi Jepang. Karya-karyanya sendiri Model Kaligrafi Kitab Suci Buddhis juga dihargai sebagai Harta Nasional Jepang. Pelayaran Jian Zhen ke Jepang memberi pengaruh besar pada budaya Jepang. Teknik untuk industri kacang, katering dan pembuatan bir dianggap diberikan oleh Jian Zhen. Atas kontribusinya yang besar terhadap bangsa Jepang, Jian Zhen dihormati oleh orang-orang Jepang sebagai "Pendiri Sekolah Vinaya Jepang", "Leluhur Pengobatan Jepang", "Pendeta Budaya Jepang".