Biasanya, manusia tidak akan melukai diri sendiri. Namun, "Taktik cederakan diri dengan Sengaja" tidak sesuai kelaziman itu. Untuk suatu maksud yang tersembunyi atau kepentingan strategis jangka panjang, seseorang akan memperdayakan dan menghancurkan musuh dengan cara menyiksa diri sendiri sehingga memperoleh kemenangan.
Pada Zaman Chunqiu, yaitu sekitar 2.000 tahun yang lalu, seorang bangsawan yang bernama He Lu telah membunuh Raja Negeri Wu, Liao dan merebut kekuasaan darinya. Sejak itu, Raja He Lu selalu berupaya untuk meningkatkan produksi dan mengambil pejabat yang bijak untuk mengelola negara. Dengan demikian, kekuatan Negeri Wu kian bertambah. Namun, He Lu tetap khawatir bahwa anak lelaki Liao, Qing Ji, akan membalas dendam terhadap kudeta yang dilakukannya. Sesungguhnya, Qing Ji memang sedang merencanakan untuk menumpas Raja He Lu.
Untuk menghilangkan kekhawatiran itu, He Lu memerintahkan pegawainya, Wu Zixu supaya membunuh Qing Ji. Wu Zixu pula mecadangkan supaya tugas itu dilaksanakan oleh seorang perwira yang pintar, namanya Yao Li.
Ketika melihat perwira itu, He Lu mengatakan: "Kamu pendek lagi kurus, bagaimana membunuh Qing Ji yang tinggi lagi kuat?"
"Ini tergantung pada bakat saya", kata Yao Li, "Jika saya bisa mendekatinya, semua masalah akan selesai."
"Qing Ji amat berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenalnya. Bagaimana kamu akan mendekatinya?"
"Saya akan meminta Raja memotong lengan saya dan membunuh istri saya. Dengan demikian, Qing Jin akan percaya pada saya."
Raja He Lu tidak mau menerima saran itu. Yao Li menambahkan, "Saya bersedia mengorbankan nyawa saya untuk tanah air." Akhirnya, He Lu setuju menggunakan strategi tersebut.
Tidak lama kemudian, rumor tentang He Lu yang membunuh raja dan merebut kekuasaan itu tersebar di seluruh negeri Wu. He Lu menyuruh pegawainya menyelidiki hal ini. Beliau diberitahu bahwa rumor itu disebarkan oleh seorang warga yang bernama Yao Li. Jadi, Yao Li dan istrinya ditangkap. Ketika ditemukan Raja He Lu, dia mencaci dan memaki beliau. He Lu sangat marah, lalu memotong lengannya dan menempatkan istrinya ke dalam penjara. Beberapa hari kemudian, rumor tentang Yao Li yang melarikan diri dan istrinya tewas tersebar di seluruh negeri, bahkan sampai ke negeri tetangganya.
Sebenarnya, Yao Li melarikan diri ke tempat Qing Ji dan menceritakan pengalaman yang pahit itu kepada beliau. Beberapa lama kemudian, dia berhasil menjadi pengiring Qing Ji, dan selalu mengajukan proposal tentang bagaimana menggagalkan Negeri Wu dan mendapatkan kembali kekuasaan pemerintahan kepada beliau. Akhirnya, Qing Ji mengambil cadangannya dan memimpin tim untuk menumpas negeri itu. Dalam perjalanan itu, Yao Li telah menikam dada Qing Ji dengan lembing.
Sebenarnya, semua usaha tersebut direncanakan oleh pejabat Wu Zixu. Karena Qing Ji amat berhati-hati terhadap orang yang tidak dikenal, maka Wu Zixu menggunakan "Taktik cederakan diri dengan Sengaja". Meskipun Yao Li dan istrinya tewas, tetapi kekhawatiran Raja He Lu dapat dihapus, dan ini sangat bermanfaat demi mengurus negara dengan baik.
Taktik itu bukanlah semata-mata digunakan untuk merebut kekuasaan, malah digunakan dalam perang mata antara berbagai negara sekarang. Biasanya, manusia bersimpati dengan orang yang terluka, maka cedera yang disengaja dapat memperdayakan lawan.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.