China telah mengambil langkah baru menuju tujuannya untuk menempatkan sebuah stasiun luar angkasa permanen ke orbit, dengan mengirimkan pesawat kargo pertamanya Tianzhou-1 ke luar angkasa pada Kamis malam.
Di atas roket pembawa Long March-7 Y2, Tianzhou-1 naik ke angkasa dari Pusat Peluncuran Ruang Angkasa Wenchang di Provinsi Hainan di China selatan pada pukul 7:41 malam.
China menyatakan peluncuran tersebut sukses setelah memasuki orbit yang ditunjuk beberapa menit kemudian.
Kapal kargo tersebut akan melakukan docking dengan stasiun Tiangong-2 yang mengorbit di mana dua astronot China menghabiskan waktu 30 hari dalam misi antariksa terpanjang yang pernah ada di negara tersebut, Tianzhou-1 akan memberikan bahan bakar dan persediaan lainnya kepada Tiangong-2, serta melakukan eksperimen ruang angkasa sebelum kembali ke Bumi. .
Jika misi Tianzhou-1 berhasil, China akan menjadi negara ketiga selain Rusia dan Amerika Serikat yang menguasai teknik pengisian bahan bakar di luar angkasa.
China bertujuan untuk membangun sebuah stasiun ruang angkasa permanen yang diperkirakan mengorbit setidaknya selama 10 tahun, dan debut kapal kargo penting karena bertindak sebagai kurir untuk membantu menjaga stasiun luar angkasa.
Tanpa sistem transportasi kargo, stasiun akan kehabisan tenaga dan kebutuhan dasar, menyebabkannya kembali ke Bumi sebelum waktu yang ditentukan.
"Misi Tianzhou-1 mencakup terobosan pengisian bahan bakar di-orbit dan teknologi kunci lainnya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah stasiun luar angkasa, meletakkan fondasi untuk operasi stasiun antariksa di masa depan," kata Bai Mingsheng, chief designer dari kapal kargo.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.