Menteri Luar Negeri China Wang Yi kemarin di Bonn, Jerman menemui Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi.
Wang Yi dalam pertemuan menyatakan, pada tahun lalu, Presiden China Xi Jinping mengadakan pertemuan lagi dengan Presiden Indonesia Joko Widodo di Hangzhou, kedua pihak mencapai kesepahaman penting mengenai peningkatan hubungan antara kedua negara. China dan Indonesia adalah mitra strategis keseluruhan, dalam situasi yang baru, pihak China bersedia bersama dengan pihak Indonesia untuk melaksanakan kesepahaman yang dicapai oleh kepala kedua negara, meningkatkan kontak dan kerja sama, mendorong perkembangan mendalam kemitraan strategis keseluruhan. Indonesia adalah negara penting di sepanjang "Jalan Sutra Maritim Abad ke-21", kedua negara perlu menghubungkan strategi perkembangan, merealisasi perkembangan bersama. Wang Yi mengharapkan kedua pihak untuk bersama-sama mendorong proyek pembangunan jalan kereta cepat Jakarta-Bandung.
Sementara itu, Retno Marsudi menyatakan, hubungan antara Indonesia dengan China berkembang dengan baik. Indonesia berkeinginan keras untuk mengembangkan sepenuhnya hubungan dengan China, bersedia meningkatkan mekanisme dialog sekarang, dengan lebih baik menyambungkan strategi "penyangga maritim global" dan proposal "Jalan Sutra Maritim", meningkatkan lebih lanjut kualitas dan level kerja sama di bidang-bidang investasi, pertanian dan maritim.
Mengenai hubungan antara China dan ASEAN, Wang Yi menyatakan, tahun ini hubungan antara China dan ASEAN memasuki tahun ke-25 yang baru, sementara ASEAN memperingati genap 50 tahun, pihak China bersedia berupaya bersama dengan berbagai negara ASEAN termasuk Indonesia, meningkatkan kerja sama dengan mengesampingkan berbagai gangguan, meningkatkan kualitas hubungan antara China dan ASEAN. Pihak China bersedia bersama dengan ASEAN untuk mendorong konsultasi "patokan aksi Laut China Selatan" di atas dasar "Deklarasi Aksi Para Pihak Laut China Selatan".
Retno Masurdi menyatakan, Indonesia menyambut pihak China dan ASEAN dengan aktif mendorong konsultasi "patokan aksi Laut China Selatan", bersedia memelihara konsultasi dan kontak dengan pihak China, meningkatkan kerja sama maritim, bersama-sama menyampaikan sinyal positif bahwa kedua pihak berkemampuan untuk memelihara perdamaian dan kestabilan Laut China Selatan. CRI
Monday, February 20, 2017
Menlu China bertemu dengan Menlu Indonesia
Related Posts:
Perusahaan China membangun pelabuhan laut dalam di Nigeria Perusahaan China membangun pelabuhan laut dalam di Nigeria, dengan nilai kontrak 1,53 Miliar USD. … Read More
China sedang melakukan penelitian untuk pengembangan jet tempur generasi keenam Sebuah media Rusia baru-baru ini mengekspos: China sedang melakukan penelitian untuk pengembangan jet tempur generasi keenamnya yang di sebut J-28, Justru apa yang selalu dilakukan China dalam mengembangkan senjatanya: Prod… Read More
Pembukaan China-Arab Beidou Center Pusat luar negeri pertama untuk Sistem Navigasi Satelit Beidou China, China-Arab Beidou Center, telah dibuka di Tunis, ibu kota Tunisia, lapor Xinhua. Terletak di Jazala Science Park di pinggiran utara Tunis, pusat ini … Read More
Sistem navigasi Beidou China siap meluncurkan app seluler bulan Mei Sistem navigasi dan posisi Beidou China diperkirakan akan meluncurkan aplikasi seluler pertama pada tanggal 1 Mei, yang dapat membantu pengemudi untuk menentukan lokasi dengan akurasi 1 meter, media melaporkan.Menurut… Read More
China bangun proyek PLTS terbesar di dunia di Mesir Mesir dan perusahaan energi bersih China TBEA Sunoasis memulai pembangunan empat pembangkit listrik tenaga surya Benban Solar Energy Park di provinsi Aswan, Mesir selatan.Stasiun-stasiun, dengan output 186 megawatt, adalah … Read More
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.