Friday, December 23, 2016

Presiden Filipina Berniat Eksploitasi Laut China Selatan Bersama dengan China

Menurut beberapa media Filipina, Presiden Filipina Rodrigo Duterte kemarin menyatakan, ia bersedia mengeksploitasi minyak bersama dengan China di perairan laut yang dipersengketakan. Ia menegakan kembali, ia tidak menginginkan terjadinya bentrokan dengan China pada masalah persengketaan wilayah di Laut China Selatan.

Duterte menyatakan pula, itu adalah pilihan yang tak layak untuk mengirim AL Filipina merebut kembali Pulau Huangyan. Ia mengatakan, ia tetapkan mendorong vonis arbitrase Laut China Selatan dalam masa baktinya, tapi bukan sekarang. Ia sekarang ingin pengesampingkan arbitrasi itu dan tak memaksakan apapun kepada China.

Media Filipina berpendapat, berbagai indikator belakangan ini menunjukkan bahwa Filipina tengah mendekati China. Situs web ABS-CBN Filipina berpendapat, Duterte setelah naik panggung pada bulan Juni lalu mengambil sikap yang sama sekali berbeda dengan Mantan Presiden Aquino III terhadap China sehingga hubungan Filipina-China mengalami perbaikan. Dilaporkan, pihak resmi China sebelumnya juga berulang kali mengemukakan mengesampingkan persengketaan dan mengeksploitasi bersama Laut China Selatan dengan negara-negara lain demi menciptakan syarat bagi penyelesaian final persengketaan.

Menurut Reuter, Menteri Pertahanan Filipina hari Selasa menyatakan, China menyatakan akan menyediakan secara gratis senjata ringan dan perahu motor cepat senilai 14 juta dolar Amerika untuk membantu Filipina menghantam kejahatan narkoba dan terorisme.

Sarjana masalah maritim China Liu Feng dalam wawancara kepada wartawan menyatakan, eksploitasi bersama sumber daya migas di kawasan yang dipersengketakan di Laut China Selatan oleh China dan Filipina tak saja menguntungkan penambahan saling percaya kedua pihak dan juga sesuai dengan pendirian konsekwen China pada masalah LCS. Perairan Laut Pulau Huangyan ternyata bukan kawasan yang layak dan kalau ada syarat , dapat dipertimbangkan kembali pekerjaan lanjutan di kawasan kerja sama tiga pihak China, Filipina dan Vietnam yang terkandas pada tahun 2008. mengenai proyek pembangunan infrastruktur di dalam negeri Filipina, kerja sama China-Filipina sangat berpotensi dan sepenuhnya dapar direalisasi situasi saling menguntungkan.

Mengenai pensuplaian senjata ringan China kepada Filipina, Liu Feng menyatakan, ini menunjukkan perhatian besar dan kejujuran pihak China untuk memperdalam kerja sama China-Filipina di berbagai bidang dan ini menguntungkan penambahan saling percaya strategis China-Filipina.

Dan ini merupakan berita bagus bagi pemerintah China dan Filipina yang lebih mencintai kerjasama dan perdamaian ketimbang konflik, semoga ini juga bisa membuat sadar negara-negara di luar kawasan seperti Amerika dan Jepang, karena AS dan Jepang selama ini berusaha menciptakan Konflik di LCS.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.