Wednesday, December 21, 2016

Drone Soar Dragon akan memperkuat kemampuan pengintaian udara militer China

Tentara Pembebasan Rakyat China akan segera memiliki drone baru, yang diharapkan dapat memperkuat kemampuan pengintaian udara militer China.

drone dengan kemampuan daya tahan di udara lebih lama telah diproduksi oleh Guizhou Aviation Industry Group, yang merupakan bagian dari pembuat pesawat milik negara Aviation Industry Corp of China, menurut sumber-sumber penerbangan.

Pesawat ini diyakini menjalani pengujian dan diharapkan akan dikirimkan ke PLA segera, sumber mengatakan, menambahkan bahwa ada kemungkinan untuk menjadi jawaban China ke versi Amerika Serikat Northrop Grumman RQ-4 Global Hawk, dianggap paling baik sebagai drone surveilans di dunia.

Dengan inovatif dan desain sayap tandem, konfigurasi drone adalah berbeda dari semua pesawat berawak dan tak berawak China lainnya, yang membuatnya terlihat seperti layang-layang tradisional China.

Sesuai dengan peraturan China, Guizhou Aviation Industry Group belum, dan tidak akan, mengungkapkan karakteristik pesawat tak berawak. Namun, majalah penerbangan militer Inggris, mengatakan Xianglong akan memiliki kecepatan jelajah 750 kilometer per jam dan jarak terbang 7.000 km. Hal ini mampu beroperasi selama 10 jam di langit dan dapat terbang hingga ketinggian 18.000 meter, kata majalah itu.

Xianglong pertama kali diperkenalkan pada tahun 2006 di sebuah pertunjukan udara di China, tetapi kemudian menghilang dari pandangan publik hingga 2011 ketika sebuah prototipe terlihat di bandara dijalankan oleh Aviation Industry Corp of China.

Namun, sejak Juli, spekulasi tentang produksi massal dari Xianglong baru mulai beredar di situs-situs teknologi pertahanan China setelah Guizhou Aviation Industry Group menerbitkan foto salah satu fasilitas manufaktur di internet. dua model Xianglong warna kuning juga muncul di sudut gambar.

Pada bulan Oktober, website China menerbitkan gambar satelit yang diambil menunjukkan setidaknya dua drone Xianglong di bandara tak dikenal di Barat Daya China.

"Desain unik Xianglong ini membuatnya cocok untuk operasi yang lama pada ketinggian tinggi. Setelah pesawat tak berawak ditugaskan untuk militer, itu akan meningkatkan kemampuan jarak pengintaian PLA," kata Wang Ya'nan, editor-in-chief dari majalah Aerospace.

"Selain itu, jet adalah platform yang baik untuk operasi peperangan elektronik seperti pengumpulan intelijen dan jamming elektronik," tambahnya.

PLA telah menjadi pengguna besar berkat pesawat tak berawak untuk perkembangan pesat industri drone di China. Militer menunjukkan tiga jenis Drone, pesawat sayap tetap pada parade terbaru pada bulan September tahun lalu. Hal ini juga dikatakan telah dikerahkan beberapa model lainnya.

Selain PLA, kemajuan teknologi pesawat tanpa awak China juga diuntungkan setidaknya 10 negara-negara asing, termasuk Irak, Arab Saudi dan Kazakhstan, dengan media asing melaporkan negara tersebut telah membeli dan menggunakan drone buatan China.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.