Thursday, December 22, 2016

China telah menjadi sumber terbesar mahasiswa yang belajar di luar negeri

Pada 2015, total 1,26 juta mahasiswa China belajar di luar negeri, terhitung sekitar 25 persen dari semua siswa internasional di seluruh dunia. Menurut laporan tahunan oleh Center for China and Globalization (CCG), China telah menjadi sumber terbesar dari siswa luar negeri.

Laporan, yang dirilis pada 12 Desember dan berjudul "Laporan Tahunan Pengembangan Siswa China Belajar di Luar Negeri (2016)," bersama-sama diterbitkan oleh CCG dan Academic Ilmu Sosial (China). Ini adalah versi kelima dari laporan penelitian, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 2012.

Menurut penelitian CCG, China adalah sumber terbesar dari siswa luar negeri di negara-negara berbahasa Inggris termasuk AS, Kanada, Inggris dan Australia. Itu juga merupakan sumber utama bagi negara-negara Asia termasuk Jepang, Korea Selatan dan Singapura. Statistik menunjukkan bahwa akun mahasiswa China selama lebih dari 30 persen dari total mahasiswa asing di AS dan Kanada, dan sekitar 62 persen dari mahasiswa internasional di Korea Selatan pada tahun 2015.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa China telah menjadi sumber terbesar dari siswa luar negeri di AS selama tujuh tahun berturut-turut, dan jumlah mahasiswa China mendapat gelar sarjana melampaui jumlah mereka studi pascasarjana melakukan untuk pertama kalinya tahun lalu.

Sementara itu, jumlah siswa yang lebih muda belajar di luar negeri meningkat setiap tahun. Sebuah studi yang dilakukan oleh CCG dan MyCOS menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam mahasiswa China yang belajar di sekolah-sekolah tinggi di luar China. Proporsi mahasiswa China pergi ke luar negeri untuk sekolah tinggi melonjak dari 17 persen pada 2012 menjadi 27 persen pada tahun 2015. Data yang dirilis tahun lalu oleh Department of Homeland Security US menunjukkan bahwa jumlah mahasiswa China di sekolah menengah dan tinggi di AS telah meningkat tiga kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Laporan ini mencatat bahwa dari tahun 1978 sampai akhir 2015, lebih dari 4 juta mahasiswa China pergi ke luar negeri untuk belajar. Di antara mereka, 126.430 siswa masih di sekolah, dan 221.860 telah kembali ke China sejak menyelesaikan studi mereka. Jumlah siswa kembali telah meningkat secara signifikan sejak eksodus akademik dimulai. kesempatan kerja yang baik dan remunerasi internasional merupakan faktor utama untuk menarik mereka kembali. Juga memainkan peran adalah tindakan yang menguntungkan termasuk liberalisasi pembatasan imigrasi, dukungan untuk penelitian ilmiah, penghapusan pembatasan pendaftaran rumah tangga dan banyak lagi.

Kebanyakan yang kembali memilih untuk bekerja di kota-kota tingkat pertama seperti Beijing, Shanghai dan Guangzhou. Mereka terutama terlibat dalam keuangan, manufaktur, pendidikan dan industri ilmiah.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.