Korea Utara pilih plutonium, dan Korea Selatan pilih THAAD

Yongbion

Kantor berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa Korea Utara telah mengkonfirmasi untuk produksi plutonium yang akan dilanjutkan.

Rrestart pengolahan bahan bakar nuklir, Korea Utara juga mengatakan tidak memiliki rencana untuk menghentikan uji coba nuklir karena faktor ancaman yang datang dari Amerika Serikat.

Atomic Energy Institute Korea Utara mengatakan mereka memproduksi uranium yang sangat diperkaya diperlukan untuk pembuatan senjata nuklir.

Ini telah divalidasi laporan sebelumnya pada bulan Juni oleh pengawas nuklir PBB bahwa Korea Utara tampaknya telah membuka kembali pabrik nuklir Yongbyon.

Apakah yang bisa dilakukan oleh sistem rudal THAAD  ??

Baterai THAAD terdiri dari sembilan kendaraan peluncur, masing-masing dilengkapi dengan delapan rudal, dengan dua pusat operasi mobile dan radar X-Band. Sebuah rudal THAAD beratnya 900kg dengan panjang 6.17m dan diameter 34 cm; memiliki jangkauan operasional 30-200 km dan ketinggian 15-150 km. sedangkan radar X-Band (AN / TPY-2) dapat mendeteksi dan melacak rudal balistik konvensional dalam radius 4000km dan rudal balistik yang sinyal dikurangi dalam jarak 2000km. THAAD dirancang untuk mencegat ketinggian tinggi dalam fase terminal rudal, yang berarti bahwa itu dioptimalkan sebagian besar untuk mempertahankan terhadap rudal balistik jarak menengah dan tidak bisa di lakukan untuk rudal balistik taktis jarak pendek yang paling mungkin untuk digunakan Korea utara terhadap ROK / Korea selatan.

Selain itu, THAAD juga tidak dapat melakukan apa-apa untuk menghadapi ancaman nyata dan realistis yang ditimbulkan oleh artileri Korut. Oleh karena itu penyebaran THAAD di ROK terutama hanya untuk simbolis dan hanya sedikit membantu untuk menjaga keamanan ROK.

Korea utara membutuhkan rudal balistik jarak jauh untuk bisa memukul basis pertahanan AS yang ada di  Korea Selatan serta di Jepang. Korea Utara tahu bahwa, mereka sedang mengembangkan rudal balistik jarak jauh + hulu ledak nuklir.