Wednesday, August 3, 2016

China yang kuat membutuhkan militer yang kuat

Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) baru saja merayakan ulang tahun ke-89, pada tanggal 1 Agustus,  dengan misi utama bahwa China membutuhkan angkatan bersenjata yang kuat dan modern.

Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis China (PKC) Xi Jinping mengatakan sebuah angkatan bersenjata yang kuat hanya dapat dicapai melalui reformasi militer.

Xi, yang juga ketua Komisi Militer Pusat (CMC), menyebut reformasi "perubahan yang komprehensif dan revolusioner," dan mengatakan hambatan dan isu-isu kebijakan yang mungkin menahan langkah-langkah reformasi harus diatasi untuk membangun angkatan bersenjata yang kuat sepadan dengan status internasional China.

Reformasi drive terbaru menandai pergeseran bersejarah dalam organisasi dan struktur PLA. Diharapkan sistem perintah PLA dan struktur akan lebih efisien, wewenang dan tanggung jawab akan lebih baik dikelola, dan pasukan yang lebih baik untuk diatur.

Kriteria mendasar harus selalu siap tempur, terutama sistem pertempuran modern. peran militer adalah untuk melindungi negara dan itu harus mampu memenangkan pertempuran, jika situasi muncul.

China telah mendorong untuk mereformasi berbagai bidang dan langkah-langkah dalam militer.

Setelah sidang pleno ketiga Komite Sentral PKC tahun 2013, CMC menyusun rencana reformasi, dan kemudian perintah umum Angkatan Darat PLA, Angkatan Rocket PLA, dan Angkatan Dukungan Strategis PLA didirikan. Tujuh perintah daerah militer sebelumnya dikelompokkan kembali menjadi lima perintah teater, dan empat departemen militer - staf, politik, logistik dan persenjataan - ditata kembali menjadi 15 lembaga.

Dengan langkah-langkah ini, PLA telah membentuk sebuah sistem dimana CMC mengelola administrasi keseluruhan angkatan bersenjata, sementara perintah teater fokus pada kesiapan tempur, dan berbagai layanan bersenjata meningkatkan pembangunan.

PLA berkomitmen untuk menjadi "pembawa damai," mengikuti perkembangan damai, kontribusi untuk perdamaian dunia dan melindungi tatanan internasional, Penasihat Negara dan Menteri Pertahanan Chang Wanquan mengatakan.

China akan mengejar kebijakan pertahanan defensif, melindungi kepentingan dan kedaulatan, keamanan dan pembangunan nasional, dan melindungi integritas wilayah dan kepentingan maritim, katanya.

China adalah "percaya diri" dan "mampu" menangani berbagai ancaman keamanan dan tindakan provokatif, Chang mencatat.

Sebuah China yang kuat membutuhkan militer yang kuat untuk menegakkan pembangunan yang damai. Sementara mengantisipasi perdamaian, China tidak akan menerima pelanggaran kedaulatan, keamanan dan kepentingan wilayahnya.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.