Saturday, August 27, 2016
China, Jepang mengadakan dialog tingkat tinggi menjelang KTT G20
PM China Li Keqiang kemarin mendesak China dan Jepang untuk melakukan upaya bersama untuk mendorong hubungan bilateral kembali ke trek normal. Li mengatakan ketika bertemu dengan kepala sekretariat Jepang Dewan Keamanan Nasional Shotaro Yachi di Beijing, bahwa kedua negara harus menumpuk faktor positif dan mengurangi elemen negatif dalam hubungan bilateral.
Kedua belah pihak harus mematuhi empat dokumen politik yang dicapai oleh kedua negara pada tahun 1972, 1978, 1998 dan 2008, kata Perdana Menteri.
Hubungan China-Jepang masih sangat rapuh meskipun ada momentum perbaikan, menurut Li.
Dalam pertemuan tersebut, Yachi membaca surat Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe untuk Li. Abe mengatakan bahwa Jepang siap untuk bekerja dengan China untuk menjalin hubungan yang stabil yang dapat menguntungkan kedua belah pihak.
Jepang mengharapkan pertemuan puncak G20 sukses dan bersedia meningkatkan kerja sama dengan China dalam hal ini, Abe mengatakan dalam surat itu. Abe akan menghadiri pertemuan puncak yang akan diselenggarakan pada 04-05 September di kota Hangzhou - China timur.
Li meminta kedua belah pihak untuk benar menangani masalah baru dan lama antara kedua negara, terus mendorong maju pertukaran dan kerjasama, dan mempertahankan momentum positif dari hubungan bilateral.
Dia berharap Jepang akan benar-benar mengadopsi pemahaman yang benar dari China dan memenuhi komitmen untuk mengambil pembangunan China sebagai peluang nya.
Kedua negara juga harus bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di sekitar perbatasan laut, menurut Li.
Jepang ingin memperkuat kontak tingkat tinggi dan komunikasi dengan China, Yachi mengatakan, menambahkan negara ini juga bersedia bekerja dengan China untuk mengendalikan perbedaan mereka di Laut China Timur.
Sebelumnya, Yachi dan Penasihat Negara China Yang Jiechi ikut memimpin dialog politik tingkat tinggi ketiga China-Jepang .
Yang menyerukan Jepang untuk "memainkan peran konstruktif" dalam KTT G20 Hangzhou.
Sebagai ekonomi terbesar kedua dan ketiga di dunia, kerjasama untuk memastikan keberhasilan puncak adalah untuk kepentingan semua pihak, kata Yang.
Peningkatan hubungan China-Jepang telah terus terganggu oleh berbagai masalah, terutama masalah yang berkaitan dengan Laut China Timur dan Laut China Selatan, katanya.
Yang berharap kedua belah pihak bisa terus mematuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan dalam empat dokumen politik dan perjanjian berprinsip empat poin yang dicapai antara kedua belah pihak.
Perjanjian berprinsip empat poin dicapai oleh Yang dan Yachi di sela-sela APECmeeting pada bulan November 2014 di Beijing.
Jepang menganggap sangat penting untuk signifikansi dari empat dokumen politik dan perjanjian berprinsip empat point, kata Yachi.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.