Wednesday, June 8, 2016

Taipimng dao adalah pulau bukan batu karang di LCS

Sejarah dan fakta menunjukkan bahwa Taiping Dao di Laut China Selatan adalah sebuah pulau bukan batu karang, kata seorang juru bicara kementerian luar negeri China kemarin.

"China memiliki kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Nansha dan perairan sekitarnya, termasuk Taiping Dao. China memiliki Kepulauan Nansha secara keseluruhan, laut teritorial, zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying.

Seperti dilansir beberapa media asing, Filipina dan pengadilan arbitrase sedang berusaha untuk mengkarakterisasi Taiping Dao sebagai "rock" selain "pulau." Namun, menurut para ahli dan wartawan yang baru saja mengunjungi Taiping Dao, itu adalah sebuah pulau menghasilkan banyak air segar dan vegetasi yang subur. Instalasi dan fasilitas untuk perawatan medis, layanan pos, pembangkit listrik, dan penelitian ilmiah semua tersedia dan dalam kondisi kerja yang baik. Hal ini hidup dan hidup di mana-mana di pulau ini.

"Selama sejarah, nelayan China telah tinggal di Taiping Dao selama bertahun-tahun, bekerja dan tinggal di sana, melakukan kegiatan penangkapan ikan, menggali sumur untuk air tawar, budidaya tanah dan pertanian, mendirikan pondok bangunan dan kuil-kuil, dan memelihara ternak," kata Hua ketika ditanya mengomentari laporan media.

Dia menambahkan bahwa kegiatan di atas semua nyata tercatat dalam Geng Lu Bu (Manual Rute Sea), yang diwariskan dari generasi ke generasi di antara nelayan China, serta di banyak log navigasi barat sebelum tahun 1930-an.

Geng Lu Bu, yang diciptakan secara kolektif oleh nelayan China lebih dari 600 tahun yang lalu, mencatat tidak hanya fitur medan dan kondisi laut dari pulau-pulau di Laut China Selatan, tetapi juga nama-nama pulau, menandai lokasi dan mengidentifikasi terumbu, jalur pelayaran dan perikanan .

"kerja dan praktek hidup orang China di Taiping Dao sepenuhnya membuktikan bahwa Taiping Dao adalah 'pulau' yang benar-benar mampu mempertahankan tempat tinggal manusia atau kehidupan ekonomi sendiri," kata Hua.

Dia mengatakan upaya Filipina untuk mengkarakterisasi Taiping Dao sebagai "rock atau batu" bahwa tujuan dari memulai arbitrase adalah untuk menolak kedaulatan China atas Kepulauan Nansha dan hak maritim dan kepentingan yang relevan.

Langkah Filipina 'melanggar hukum internasional, dan benar-benar tidak dapat diterima, menurut juru bicara.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.