Tuesday, June 7, 2016

Pejabat tinggi Xinjiang Mengirim Pesan Perdamaian menjelang Ramadan

Pejabat di daerah otonomi Xinjiang Uygur di barat laut China berharap umat Muslim di daerah ini bahagia dalam menjalankan bulan suci Ramadan, yang dimulai pada hari Senin kemarin, selama kunjungan ke sebuah pusat Islam di Xinjiang.

"Ramadan adalah tentang perdamaian dan refleksi diri, serta dedikasi dan disiplin diri. Hal ini juga membuat orang menganjurkan perbuatan baik dan mengulurkan tangan membantu untuk mereka yang kurang beruntung," kata Zhang Chunxian, pejabat tinggi di kawasan itu.

Dia membuat komentar kemarin saat pertemuan dengan guru dan siswa di Xinjiang Islam Institute, satu-satunya dari jenisnya di China yang mengajarkan dalam bahasa Uygur. Xinjiang adalah rumah bagi sekitar 51 persen dari populasi Muslim China.

Ramadan dilaksanakan oleh umat Islam di seluruh dunia selama satu bulan untuk memperingati wahyu pertama Al-Quran untuk Nabi Muhammad, menurut keyakinan Islam. Tahun ini, bulan suci berlangsung dari Senin 5 Juni hingga 5 Juli.

Sementara di lembaga tersebut, Zhang mengatakan dia berharap umat Islam di Xinjiang akan mempromosikan nilai-nilai kebenaran dan mengajarkan perdamaian dan toleransi, sehingga lingkungan dan masyarakat dapat hidup rukun. Dia juga mendesak para pemimpin Islam untuk melawan ekstremisme religius dengan menetapkan contoh yang baik.

Sementara puasa dari fajar sampai matahari terbenam, Muslim menahan diri dari mengkonsumsi makanan dan minum. "Untuk mengakomodasi puasa, 300 siswa di lembaga ini hanya akan memiliki kelas di pagi hari selama bulan Ramadhan," Abudulrekep Tumniaz, direktur institut, mengatakan.

Seorang juru bicara Arman, produsen makanan halal yang berbasis di Urumqi, mengatakan perseroan menargetkan penjualan makanan siap untuk menggandakan selama bulan suci sebagai bekal orang sehingga mereka bisa makan di rumah saat berbuka puasa.

Di kota Kashgar di selatan Xinjiang, Akbar Memet mengatakan ia akan terus mengemudi taksi seperti biasa selama puasa. "Bulan Ramadhan juga ketika pariwisata di Kashgar mulai meningkat," kata Akbar Memet 22 tahun. "Aku tidak akan melewatkan kesempatan untuk menghasilkan lebih banyak uang."

Kurbanjan Turhong, yang membuat tembikar tradisional Uygur, membeli domba dan beras seminggu sebelum Ramadan. "Puasa sebenarnya bisa membuat saya lebih terkonsentrasi ketika saya membuat pot karena saya tidak akan terganggu oleh istirahat makan siang," kata Pria berusia 39 tahun dari kabupaten Akto, prefektur otonom Kizilsu Kirgiz di Xinjiang.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.