Tuesday, June 21, 2016

Masjid Changying di daerah Chaoyang Beijing



Pemukiman Etnis Hui Changying di sebelah timur kota Beijing ada pada zaman Dinasti Ming. Panglima etnis Hui yang terkenal, Chang Yuchun menempatkan pasukan militernya di wilayah tersebut. Lama-kelamaan, sebuah kampung Islam dibangun di daerah tersebut.

Masjid Changying yang terletak di daerah tersebut telah berusia lebih 500 tahun. Masjid itu merupakan masjid terbesar di kota Beijing dan salah satu dari tujuh peninggalan sejarah yang masih ada di daerah Chaoyang.

Masjid Changying yang dibangun pada zaman Kaisar Zhengde Dinasti Ming (1502-1521 Masehi) luasnya sekitar 0,9 hektar. Pada tahun 1796, masjid itu dibangun kembali. Setelah Republik Rakyat China didirikan, masjid itu telah tiga kali diperbaiki yaitu pada tahun 1983, 1993 dan 1998. Pada Mei 2002, pemerintah telah mengalokasikan lebih dari RMB 13 juta untuk menjalankan proyek perbaikan masjid itu secara besar-besaran. Masjid yang baru luasnya 8,459 meter persegi dan bangunan-bangunannya seluas 4,578 meter persegi.

Benda-benda bersejarah di masjid itu termasuk dua buah batu tulis yang mencatat sejarah masjid tersebut, 30 jilid al-Quran tulisan tangan serta buku-buku lain.

Lebih 6,700 orang umat Islam tinggal secara berkelompok di sekitar Masjid Changying. Saudara muslim dari Malaysia, Indonesia, Iran, Irak dan Arab Saudi selalu beribadah dan mengunjungi masjid tersebut.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.