Kementerian Luar China kemarin mendesak Amerika Serikat (AS) dan Jepang supaya berhenti menunjuk jari terhadap China berhubung dengan isu Laut China Selatan.
Desakan tersebut dibuat melalui juru bicaranya, Hua Chunying ketika membalas pernyataan Menteri Pertahanan AS Ashton Carter dan Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakatani dalam Dialog Shangri-La (SLD) di Singapura.
Dalam dialog kemarin, Carter and Nakatani dilaporkan telah membahas isu Laut China Selatan dan melemparkan tuduhan tidak berdasar terhadap China.
Hua mengatakan, AS dan Jepang mengabaikan fakta dan membuat tuduhan tidak berdasar terhadap kegiatan pembangunan sah China di pulau dan terumbu bersangkutan, dengan niat untuk menabur perselisihan antara China dengan negara-negara lain di wilayah ini. China menentang sekeras-kerasnya perbuatan kedua negara tersebut.
Tegas dia, China memiliki kedaulatan yang tidak terbantahkan terhadap Kepulauan Nansha dan perairan di dekatnya. Fakta ini adalah berdasarkan bukti sejarah dan hukum yang berlaku.
Negara-negara dari luar wilayah harus menepati komitmen mereka dan tidak membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab pada masalah kedaulatan wilayah.
Lanjutnya, tindakan Filipina mengajukan secara sepihak kasus arbitrase berhubung isu Laut China Selatan di pengadilan Internasional Den Haag semata-mata berniat untuk menyangkal hak kedaulatan dan kepentingan maritim China di Laut China Selatan.
Wednesday, June 8, 2016
Home »
Berita
» Kemlu China desak AS dan Jepang supaya berhenti menunjuk jari terhadap China pada isu LCS
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.