Friday, November 20, 2015

Tenunan bangdian khas Tibet



Bangdian dalam bahasa Tibet berarti apron tenunan tangan yang berwarna-warni yang dipakai oleh wanita etnis Tibet pada pinggang dan merupakan dekorasi yang memiliki fitur keistimewaan etnis Tibet.

Kota Jiedexiu, kabupaten Gongga, selatan Tibet dikenal sebagai "Kampung Bangdian" karena pekan ini telah lama memproduksi bangdian dengan menggunakan teknik yang halus dan hebat.

Konon, baju tenunan yang dipakai oleh Putri Wencheng, tokoh tersohor dalam sejarah China, juga dihasilkan dari pekan Jiedexiu.

Setelah terjadinya pewarisan dan modifikasi oleh tukang tenun, tenunan bangdian telah mengalami evolusi dan menjadi "bangdian" yang berwarna pelangi di pinggang kaum wanita saat ini.

Sampai hari ini, budaya menenun masih populer di Tibet. Hampir semua penduduk di pekan Jiedexiu menguasai teknik menenun tersebut.

Dengan dukungan pemerintah dan otoritas lokal, pabrik menghasilkan bangdian dengan kerjasama perusahaan dan bengkel kerajinan tangan swasta didirikan di pekan ini untuk melestarikan dan mengembangkan budaya tradisi ini. Kini, pendapatan dari seni kerajinan tenun ini menjadi sumber pendapatan utama penduduk setempat.

Hal ini tidak hanya meningkatkan ekonomi pekan tersebut, bahkan dapat memelihara dan mewariskan kerajinan tangan yang sangat istimewa ini kepada generasi muda.

Tenunan bangdian Tibet turut terdaftar dalam Warisan Budaya Bukan Benda tingkat nasional China pada tahun 2006.

Kini, bangdian, kerajinan tangan dari pekan Jiedexiu yang telah lama bersejarah, bukan hanya diminati banyak di dalam negeri China, tetapi juga laris di India, Nepal, Bhutan dan Eropa Barat.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.