Friday, June 12, 2015

Komunitas Muslim di Tibet



Di wilayah otonomi Tibet, ada beberapa komunitas Muslim yang kecil termasuk Kachee dan Gya Kachee. Asal-usul komunitas Kachee adalah pendatang-pendatang dari tiga area utama, yaitu Kashmir, Ladakh di India dan negara-negara suku Turki di Asia Tengah. Setelah tahun 1959, sekelompok penduduk Islam di sini mengemukakan argumen untuk kewarnegaraan India berdasarkan asal-usul sejarah mereka di Kashmir dan kemudian pemerintah India menyatakan semua orang Islam Tibet tersebut sebagai rakyat India pada tahun itu.

Satu lagi komunitas Muslim di Tibet dikenal sebagai Gya Kachee, yang leluhurnya sering dikaitkan dengan nenek moyang kaum Hui China. Dikatakan bahwa imigran Muslim dari Kashmir dan Ladakh pertama kalinya memasuki Tibet pada sekitar abad ke-12. Pernikahan dan interaksi sosial secara perlahan mendorong pertambahan populasi tersebut sampai sebuah komunitas yang cukup besar tumbuh di sekitar Lhasa.

Abad ke-12 menyaksikan imigrasi besar-besaran pedagang Muslim dari Kashmir dan Persia ke Tibet, dengan sebagian besar memilih menetap di Lhasa. Wanita Tibet yang menikah dengan saudagar pria Arab yang telah menetap di sana diatur menganut agama pihak suami. Pengislaman yang pertama terjadi di Baltistan dan Lembah Suru dari abad ke-14 sampai abad ke-16, di mana mayoritas yang pindah agama adalah orang Tibet Burig dan komunitas orang Balti.

Ketika pemerintahan Lozang Gyatso, Muslim Tibet memiliki hidup yang senang dan diberi keistimewaan. Pada abad ke-17, Muslim Tibet yang hidup nyaman dalam komunitas yang kecil di Lhasa, dengan kebanyakan mereka bekerja sebagai penjual daging halal.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.