Thursday, May 7, 2015

Pemerintah Malaysia Menyangkal Menekan Pendidikan Bahasa Tionghoa

Situs web Kementerian Pendidikan Malaysia baru-baru ini menunjukkan bahwa hasil pelajaran Bahasa Tionghoa dan Bahasa Thamil dalam ujian diploma pendidikan SPM tidak akan menjadi angka perekrutan pelajar semester ke-6 sekolah menengah. Setelah berita itu diumumkan, masyarakat Tionghoa Malaysia segera menyatakan menentang dan pemimpin masyarakat Tionghoa menuntut Kementerian Pendidikan memberikan penjelasan. Penanggung-jawab Kementerian Pendidikan hari Minggu menyatakan bahwa peristiwa itu merupakan kehilafan bagian pengelolaan sekolah Kementerian Pendidikan sementara menyatakan akan menyelidiki penanggung-jawab terkait. Pihak penguasa memberikan instruksi kepada berbagai negeri bagian dan membenarkan bahwa kebijakan perekrutan pelajar semester ke-6 sekolah menengah tidak berubah. Sementara itu, pihak penguasa menyatakan akan memeriksa kembali daftar perekrutan dan menjamin semua pelajar yang direkrut sesuai dengan kualifiasi.

Ujian SPM Malaysia diadakan seusai semester ke-5 sekolah menengah dan para pelajar dapat memilih ujian tidak lebih dari 10 mata kuliah dan setelah lulus memasuki semester ke-6 dan kemudian ikut ujian STPM demi memasuki universitas negara. Selain itu, masih ada satu jalan lagi, yaitu masuk ke matrikulasi uinversitas dari Kementerian Pendidikan setelah lulus ujian SPM dan kemudian masuk ke universitas negara. Menurut peraturan yang tak tertulis dari matrikulasi universitas, mayoritas pelajar yang direkrut adalah orang Melayu. Orang Tionghoa baru dapat masuk ke universitas negara setelah berhasil memasuki semester ke-6 sekolah menengah dan lulus ujian STPM. Kementerian pendidikan menetapkan standar amat tinggi dalam evaluasi ujian bahasa Tionghoa SPM dan pejajar sulit mencapai hasil ujian A+, sedangkan hanya pejajar yang mendapat hasil ujian semua A+ baru dapat memperoleh beasiswa pemerintah. Oleh karena itu, semakin banyak pelajar terpaksa melepaskan ujian SPM bahasa Tionghoa. Kalau hasil ujian bahasa Tionghoa tidak dijadikan angka perekrutan SPM, tiada lagi orang yang ingin belajar bahasa Tionghoa lagi.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.