Sunday, May 3, 2015

Menjaring Investor China untuk membangun Infrastruktur di Indonesia

KBRI Beijing telah ikut berpartisipasi pada Zhejiang Belt and Road Projects Matchmaking Symposium yang dilaksanakan di Beijing, tanggal 28 April 2015. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Department of Commerce Provinsi Zhejiang untuk mempromosikan inisiatif One Belt One Road kepada pengusaha Zhejiang dan mendorong pengusaha provinsi ini untuk terlibat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan di sepanjang jalur One Belt One Road tersebut. Kegiatan ini dihadiri oleh sekitar 100 perusahaan, Kementerian Perdagangan RRT, Sinosure, China Development Bank (CDB),dan Exim Bank of China.

Dalam kesempatan ini, Sekretaris I Ekonomi KBRI Beijing, Nur Rokhmah Hidayah menyampaikan paparan mengenai proyek-proyek infrastruktur prioritas yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia untuk periode 2015-2019 yang meliputi pembangunan pelabuhan, jalan raya, jalan kereta api, bandara, tol laut, kawasan ekonomi khusus, kawasan industri, dan pembangkit listrik. Pembangunan proyek infrastruktur tersebut dilaksanakan sejalan dengan visi dan misi Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 7%-8% pada tahun 2017-2019.

Disampaikan pula mengenai iklim investasi di Indonesia, dan perbaikan pelayanan kepada investor asing melalui One Stop Services (OSS). Dengan sistem ini, investor akan mendapatkan layanan ijin yang cepat, transparan, dan sederhana. Penyederhanaan ini sangat signifkan dalam mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengurus ijin investasi di Indonesia. Ke depan, Pemerintah Indonesia akan terus memperbaiki iklim investasi secara berkesinambungan untuk menciptakan rasa nyaman bagi investor asing dalam melakukan bisnis di Indonesia.

Wakil dari Kementerian Perdagangan RRC, Song Lihong dan Luo Weidong dalam masing-masing sambutannya mendorong pengusaha Zhejiang untuk dapat berpartisipasi pada pada proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan di sepanjang jalur One Belt One Road tersebut. Dalam hal ini, pengusaha RRC dapat memanfaatkan pendanaan yang tersedia dalam Preferential Buyers' Credit, ASEAN Maritime Fund, ataupun Silk Road Fund Corp. Wakil dari China Development Bank dan Exim Bank of China juga mempertegas komitmen mereka untuk membantu menyediakan dana bagi pengusaha setempat yang ingin memanfaatkan peluang investasi di luar negeri sebagai implementasi dari One Belt One Road.

Sejak diluncurkan oleh Presiden Xi Jinping, promosi One Belt One Road secara gencar dilakukan oleh pemerintah provinsi dan daerah RRC, terutama yang dilewati oleh jalur tersebut. Promosi yang dilakukan khususnya adalah untuk mendorong pengusaha setempat melakukan investasi keluar negeri guna memanfaatkan peluang yang ditawarkan oleh pembangunan infrastruktur di jalur tersebut. Program promosi ini merupakan wadah yang tepat bagi KBRI Beijing untuk mempromosikan proyek infrastruktur di Indonesia ke investor potensial China.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.