Monday, May 25, 2015

China memiliki hak mengawasi wilayah udaranya

China menegaskan haknya untuk memantau wilayah udara dan perairan dekat pulau-pulau di Laut China Selatan, dalam menanggapi laporan dari media CNN AS tentang angkatan laut China dan sebuah pesawat pengintai AS.

Pernyataan itu setelah kru berita CNN yang berada di pesawat mata-mata dari angkatan udara AS Poseidon P8-A yang merupakan pesawat pengintai paling canggih milik AS melaporkan menyaksikan sebuah insiden di mana angkatan laut China memperingatkan pesawat untuk meninggalkan daerah delapan kali karena terbang di atas sebuah pulau China.

Dikatakan awak AS menjawab bahwa mereka terbang melalui wilayah udara internasional, yang menjawab operator China: "ini adalah angkatan laut China Kami mendorong Anda untuk pergi.."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Hong Lei mengatakan ia tidak menyadari kejadian itu, tetapi menegaskan kedaulatan yang tak terbantahkan Beijing atas Kepulauan Nansha dan perairan di sekitarnya.

"China memiliki hak untuk memantau wilayah udara dan perairan yang relevan untuk melindungi keamanan negara dan mencegah kecelakaan di laut," tambahnya.

Dia mendesak negara-negara lain untuk "meninggalkan tindakan yang dapat mempersulit dan membesar-besarkan kontroversi apalagi terbang untuk melakukan kegiatan spionase dari udara".

Yin Zhuo, seorang ahli senior angkatan laut China, mengatakan angkatan bersenjata Amerika Serikat selalu mengutip "kebebasan navigasi" ketika mengganggu ke perairan dan wilayah udara negara lain.

Hong mengomentari pernyataan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Antony Blinken tentang operasi reklamasi lahan China di pulau-pulau di Laut China Selatan, mengatakan pekerjaan ini sejalan dengan kedaulatan China dan bertujuan untuk menyediakan layanan sipil yang akan menguntungkan juga bagi negara-negara lain.

Blinken mengatakan bahwa pekerjaan ini beresiko dan memprovokasi ketegangan yang dapat menimbulkan konflik.

Hong mendesak AS untuk mematuhi prinsip tidak memihak atas Laut China Selatan, dan mengatakan pernyataan tidak berdasar yang akan "mendorong provokasi diulang dari negara-negara tertentu".

Shen Jinke, juru bicara Tentara Pembebasan rakyat angkatan udara China, mengatakan divisi penerbangan untuk pertama kalinya terbang melintasi Selat Miyako, laut terbuka antara Miyako dan Okinawa pulau Jepang, untuk pelatihan laut dalam di Barat Pacific.

Shen mengatakan langkah tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan tempur angkatan udara China.

Dia mengatakan zona pelatihan di wilayah udara internasional di ketinggian tidak digunakan oleh penerbangan sipil, dan latihan mematuhi praktek internasional. Pelatihan ini direncanakan sebelumnya dan tidak ditargetkan pada negara manapun.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.