Thursday, December 18, 2014

Seminar Kerja Sama Media ASEAN dengan China

Duta besar RI untuk China dan Mongolia
Seminar Kerja Sama Media ASEAN dengan China, Jepang dan Korea Selatan ke-7 digelar di Beijing Selasa lalu.

Seminar kali ini mengangkat tema "Membangun Bersama Jalan Sutra Laut". Duta Besar Indonesia untuk China, Sugeng Rahardjo dalam pidatonya di depan acara pembukaan menyebutkan peranan yang dimainkan media dalam proses kerja sama dan pembangunan kawasan ini, khususnya peranan kerja sama media dalam perwujudan 'Impian China' serta impian konektivitas maritim Inonesia.

Sugeng Rahardjo mengatakan, gagasan tentang pembangunan Jalan Sutra Laut abad 21 mendapat sambutan ramai berbagai negara di kawasan. Sugeng menyatakan yakin bahwa media dapat memainkan peran konstruktif dalam membantu masyarakat mengetahui keadaan sebenarnya dan menemukan solusi masalah. Pertama, media dapat mengurangi kesalahpahaman dan bentrokan. Tidak sedikit bentrokan terjadi karena kesalahpahaman. Dalam hal ini, media bisa memberikan penafsiran yang salah. Kedua, media dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kerja sama 10 plus 3. Ketiga, media berfungsi meningkatkan suara Asia di dunia, serta mendorong dialog dan komunikasi antara satu dengan yang lain.

Sugeng Rahardjo mengatakan, peningkatan kerja sama antar media akan mendorong interkonektivitas di kawasan. Hal ini akan memperkokoh pola perkembangan yang lebih seimbang, stabil dan saling melengkapi. Sugeng menambahkan, perkembangan ekonomi Indonesia membutuhkan konektivitas antar berbagai negara. Indonesia menargetkan pembangunan 24 pelabuhan laut dalam. Sugeng menyatakan yakin apabila program tersebut terwujud, maka pada akhirnya akan menghasilkan efek rembesan ( trickle-down effect ) bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Sugeng mengatakan, anjuran Presiden China Xi Jinping tentang pembangunan Jalan Sutra Laut abad 21 selaras dengan impian Indonesia untuk menjadi poros maritim dunia. Jalan Sutra Laut kuno merupakan jalan yang damai. Sugeng mengatakan, dirinya masih teringat cerita tentang pelayaran armada Laksamana Cheng Ho ke Laut China Selatan. Sugeng memuji pelayaran Cheng Ho tersebut menghubungkan China dengan seluruh kawasan Asia dan Pasifik, bahkan meninggalkan warisan sejarah yang amat berharga. Perdamaian dan stabilitas kawasan Asia Tenggara akan menciptakan iklim pembangunan ekonomi yang kondusif, dan membawa manfaat bagi rakyat sebanyak 600 juta jiwa di kawasan Asia Tenggara. Sugeng mengimbau agar terus membangun iklim politik dan ekonomi yang damai dan stabil demi perwujudan ambisi konektivitas melalui dialog dan kerja sama yang berkelanjutan.

Sugeng berharap semua negara dan daerah di kawasan bergandengan tangan dan berupaya bersama untuk membangun Jalan Sutra Laut abad 21 dengan berlandaskan prinsip perdamaian dan saling percaya.

Related Posts:

  • 80% orang kaya China mengirim anak mereka belajar keluar negeri Mayoritas orang kaya China cenderung menyekolahkan anaknya ke luar negeri untuk pendidikan, Amerika Serikat dan Inggris menjadi pilihan pertama mereka, menurut Laporan departemen pendidikan.Laporan itu mengatakan bahwa seki… Read More
  • Paket Cinta untuk anak-anak Miskin dari PM China Paket cinta dari perdana menteri China Li Keqiang yang disampaikan kepada anak-anak miskin di sebuah sekolah dasar di desa Makehe, kabupaten Banma, provinsi Qinghai barat laut China, Ketika Perdana Menteri Li me… Read More
  • Tampilan Kapal patroli maritim dan Korvet di galangan kapal ChinaBaru-baru ini, beberapa Netisen mengambil gambar kapal sedang di bangun di sebuah galangan kapal di Guangdong China selatan. seperti kapal penjaga pantai, CCG, MSA, kapal angkatan laut China type 056. … Read More
  • Urbanisasi type baru China Forum budaya tingkat tinggi China-Eropa baru-baru ini difokuskan pada kemajuan dalam pemberantasan kemiskinan dan pembangunan berkelanjutan,  kebijakan Pengentasan kemiskinan dan urbanisasi di pedesaan China tela… Read More
  • Museum Yak Tibet Foto yang menunjukkan kepala yak ditampilkan di Museum Yak Tibet di Lhasa, ibukota Daerah Otonomi Tibet barat daya China. Yak Museum Tibet, adalah museum pertama yang bertema hewan Yak di dunia, .… Read More

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.