Monday, December 15, 2014

Pemimpin Taiwan desak Jepang menghormati sejarah

Ma Ying-jeou
Pemimpin Taiwan Ma Ying-jeou kemarin mendesak pihak Jepang yang menyangkal Nanjing Massacre untuk menghadapi sejarah dan mengakui kesalahannya. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor kepresidenan ROC (Republik Of China), Ma mengatakan ia menyesal bahwa beberapa orang Jepang masih menghindar, mengecilkan dan bahkan menyangkal pembantaian yang dilakukan oleh tentara Jepang selama Perang Dunia II.

Pelajaran yang diambil dari sejarah tidak boleh dilupakan, kata Ma.

Dia mendesak negara-negara untuk menghargai perdamaian di Asia Timur dan mencoba untuk menghindari eskalasi konflik dalam upaya "untuk cadangan keturunan kami kekejaman perang dan menghentikan terulangnya tragedi tersebut."

Pasukan Jepang menduduki Nanjing, ibukota China yang pada waktu itu masih di perintah oleh kaum Nasionalis China, pada tanggal 13 Desember 1937 dan memulai pembantaian selama 40-hari. dan membantai lebih dari 300.000 tentara dan warga sipil China, yang telah meletakkan senjata mereka, dan  sekitar 20.000 perempuan diperkosa.

China daratan mengadakan peringatan nasional untuk Memorial Day pertama untuk Korban Pembantaian Nanjing, Upacara serupa diadakan di Hong Kong dan Makau.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.