Laksamana Tionghoa di TNI AL

MetroTV menyiarkan kisah tentang bagaimana Anak keturunan Tionghoa menjadi Laksamana di Angkatan Laut Indonesia. Laksama pertama Harmin adalah seorang keturunan Tionghoa dengan karier yang sukses di militer. beliau masuk militer pada tahun 1978. Dia menganggap bahwa masyarakat sering keliru melihat hubungan etnis China dengan Militer.

TNI, kata Harmin, tidak mengenal diskriminasi. Dia tidak pernah diskriminasi dalam proses seleksi, pelatihan, sampai ia berpangkat bintang. "Jika kita tidak mengeluh dan tidak takut tugas, bersedia untuk mengambil yang paling terberat tugas dan jika tidak ada orang lain ingin membantu, orang akan menghargai dan tidak akan melihat warna kulit kita," katanya saat peluncuran bukunya "Sejarah China di militer Sejak Nusantara/Indonesia Berdiri" di Gedung Joang 45, Jalan Menteng Raya No 31, Jakarta Pusat.

Ketika bertugas di Marinir, Harmin merasa persaudaraan yang kuat dengan teman-temannya dari etnis lain. Orang benar-benar kagum pada sosok Harmin mengenakan seragam Marinir dan pistol di tangan. "Saya datang ke Glodok, orang di sana melotot dan menatapku, aku menjadi sesuatu yang sangat langka," kata Harmin.

Selain itu, Harmin juga memastikan bahwa tidak ada diskriminasi dalam proses seleksi militer. Harmin diterima di akademi militer. "Kata-kata" Apa Etnis milik Anda? "tidak digunakan, "kata Harmin.

Harmin juga mengaku tidak pernah melakukan Kolusi dengan sesama warga keturunan China. Ia bahkan pernah menolak seorang pemuda Tionghoa lainnya. "Saya sendiri memutuskan dia tidak diterima. Karena dari segi kesehatan tidak layak menurut saya, bukan karena ras," kata Harmin.

Untuk itu, Harmin mengajak masyarakat menghilangkan stigma negatif etnis China di bidang militer. "Jadi aku bilang Gema Inti, pemuda Tionghoa, tidak memiliki rasa rendah diri. Kami Indonesia, kita adalah bagian dari masyarakat. Buktikan Kami layak untuk menjadi aktif dalam kegiatan militer," kata Harmin. Benar pak?