Wednesday, December 10, 2014
Home »
Adat Istiadat
» Kesenian rakyat etnis salar di China
Kesenian rakyat etnis salar di China
Etnis Salar yang beragama Islam kebanyakan tinggal secara berkelompok di tepi Sungai Kuning di bagian timur provinsi Qinghai.
Etnik Salar memiliki kesenian tradisional yang khas, yaitu sastra rakyat dalam bentuk percakapan dan nyanyian yang telah berkembang secara turun temurun. Seni percakapan termasuk cerita, dongeng, riwayat hidup, peribahasa, cerita lucu dan lain-lain. Sementara, seni nyanyian mencakup Lagu Salar, Lagu Jamuan Makan Pernikahan dan Huaer. Lagu Salar yang biasanya dinyanyikan untuk menyuarakan perasaan dalam bahasa Salar bernada menarik dan sudah berkembang menjadi lagu favorit warga lokal. Lagu ini ada beberapa jenis, seperti lagu cinta, lagu untuk bekerja dan juga yang menggambarkan kehidupan bahagia.
Lagu Jamuan Makan Pernikahan yang juga disebut sebagai "Lagu Keluarga" adalah lagu rakyat yang sangat populer di kalangan masyarakat Salar. Ini adalah kegiatan rekreasi yang tidak dapat dikecualikan saat berlangsungnya acara jamuan makan pernikahan yang membawa suasana keceriaan.
Huaer, sejenis kesenian yang sangat unik di Qinghai, memiliki penilaian yang tinggi dari segi pengkajian musik dan sastra serta sangat populer bagi etnis-etnis yang beragama Islam di provinsi Qinghai, Gansu, wilayah otonomi Hui Ningxia. "Huaer" yang dinyanyikan dalam bahasa Mandarin itu bersejarah selama beberapa ratus tahun.
Tarian yang sangat populer di kalangan etnis Salar adalah "tarian unta" yang dipersembahkan selama berlangsungnya upacara pernikahan. Tarian itu dikenal umum dengan aksi yang singkat serta melodi yang lambat dan sederhana.
"Kouxian" adalah satu-satunya alat musik etnis Salar yang bersejarah lama. Panjang alat musik itu tidak sampai setengah sentimeter, dan beratnya tidak sampai 0,05 gram. Alat musik itu mungkin alat musik yang paling kecil di dunia.
"Kouxian" terbuat menggunakan kawat tembaga atau perak dan berbentuk kaki kuda. Pemain musik itu meniup alat musik itu dan bunyinya sangat merdu.
"Kouxian" sangat populer di kalangan etnis Salar, khususnya di kalangan wanita. Sampai sekarang, penduduk etnis itu selalu membawa alat musik tersebut saat berjalan-jalan, kalau ada waktu luang, mereka akan memainkan alat musik itu untuk menghibur sendiri.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.