Sunday, April 9, 2017

Proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung Indonesia

Proyek pertama kereta api kecepatan tinggi di Indonesia akan mendorong negara-negara Asia Tenggara untuk mengadopsi standar China dalam membangun jaringan kereta api terbaik dan berkualitas, menurut Zhou Zhiliang, ketua China Railway Signal dan Komunikasi Co.

Dia mengatakan karena sebagian besar negara-negara Asia Tenggara baru saja mulai membangun jalur kereta api baru atau membeli kereta baru, mereka tertarik untuk memperoleh dukungan teknis dari China untuk membantu dengan pemeliharaan, pelatihan dan layanan lainnya.

Pernyataannya muncul setelah perusahaan patungan Indonesia-China PT Kereta Cepat Indonesia-China, menandatangani proyek EPC (engineering, procurement dan construction) dan Konsorsium-proyek dan penyedia infrastruktur. proyek EPC adalah bentuk umum dari perjanjian kontraktual dalam industri konstruksi.

Ini adalah pertama kalinya China telah memungkinkan sebuah perusahaan milik negara untuk sepenuhnya membenamkan dirinya dalam sebuah proyek di luar negeri, dalam hal desain dan konstruksi, menurut sebuah pernyataan yang dirilis oleh Komisi Reformasi dan Pembangunan Nasional, perencana utama ekonomi China.

KCIC dan HRSCC menyelesaikan persiapan, termasuk persetujuan perencanaan, izin konstruksi proyek, perjanjian waralaba, survei dan desain tahun lalu.

Zhou mengatakan: "Rencana oleh Singapura, Indonesia dan Malaysia untuk membangun link rel kecepatan tinggi akan membuat wilayah Asia Tenggara bisa satu hari nanti memiliki sistem kereta api seperti  di Eropa."

Berdasarkan jarak dan konten teknis, Zhou mengatakan proyek ini diharapkan dapat menghasilkan lebih dari 40.000 pekerjaan setahun selama konstruksi.

Duta Besar China untuk Indonesia Xie Feng mengatakan proyek kereta api kecepatan tinggi Jakarta-Bandung sekali lagi membuktikan bahwa China dan Indonesia saling melengkapi satu sama lain dengan saling menguntungkan.

Proyek ini adalah yang pertama dari jenisnya di Asia Tenggara, yang menghubungkan Jakarta dan Bandung. Tahap pertama akan mencakup 142 kilometer, dengan kecepatan tertinggi mencapai 250 kilometer per jam.

Kereta api, yang diharapkan akan selesai pada tahun 2019, akan mempersingkat waktu perjalanan dari saat ini lebih dari tiga jam menjadi hanya 40 menit.

Xiao Songxin, direktur proyek dari HRSCC, mengatakan bahwa mereka akan memastikan proyek akan selesai sesuai jadwal.

China dipilih oleh pemerintah Indonesia untuk membangun jalur kereta api peluru pertama negara itu tahun lalu. dengan investasi sekitar US$ 5,5 miliar.

Proyek ini dibiayai melalui pinjaman China yang disediakan oleh China Development Bank, yang menyediakan sekitar 75 persen dari dana dengan sisa diatur oleh perusahaan patungan.

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.