Friday, April 7, 2017

Kuburan sukarelawan China yang gugur dalam perang Vietnam mendapatkan perawatan yang baik

"Para martir asal China yang gugur dalam membantu Vietnam dalam perang melawan Amerika, yang dikebumikan di Vietnam dan mendapatkan perawatan yang baik dari mereka seolah-olah mereka adalah orang-orang saya sendiri," kata Nguyen Duc Quyet, veteran 69-tahun dari Kim Anh China Martyr Cemetery, mengatakan kepada Xinhua.

Pada hari yang sama, delegasi dari pejabat kedutaan China di Vietnam, perusahaan China, lembaga, siswa dan perwakilan media, bersama-sama dengan disertai para pejabat Vietnam, memberikan penghormatan di pemakaman pada kesempatan hari Tomb Sweeping Day, atau Qingming Festival atau hari Cengbeng.

"Aku tinggal di dekatnya untuk lebih baik mengurus pemakaman," kata Quyet, yang telah menjadi pengurus di pemakaman, yang terletak di Minh Phu Village di Soc Son County, sekitar 40 km dari ibukota Hanoi, selama 25 tahun terakhir,

Dia mengatakan sebagai seorang prajurit, yang juga berjuang dalam perang melawan penjajah Amerika, ia merasa berterima kasih atas bantuan dari China, terutama dari para martir.

Menurut kedutaan China di Vietnam, di bagian akhir abad ke-20, terutama dalam perang melawan invasi Amerika Serikat pada tahun 1960, atas permintaan Partai Komunis Vietnam dan orang-orang Vietnam, lebih dari 320.000 tentara China bergabung tentara Vietnam dalam mempertahankan kemerdekaan dan wilayah negara itu.

Setelah perang, lebih dari 1.400 warga China yang tewas dalam pertempuran di makamkan di Vietnam.

Para martir China dimakamkan di pemakaman di 22 provinsi di seluruh bagian utara dan tengah Vietnam.

Lima tentara, dari empat provinsi dan kota-kota China, dimakamkan di Kim Anh China Martyr Cemetery.

"Orang-orang dari Vietnam dan China datang untuk memberikan penghormatan untuk para martir selama festival cengbeng dan hari libur tertentu, menunjukkan para martir tidak dilupakan," kata Quyet.

"Perkembangan hubungan China-Vietnam, ditandai sebagai kemitraan strategis yang komprehensif, telah membuktikan bahwa darah China tumpah selama perang Vietnam-AS. Tidak sia-sia," kata Hong selama pidatonya.

"Mereka adalah martir China yang mengorbankan diri di sini di Vietnam untuk kemerdekaan negara kita, oleh karena itu, kita merawat mereka sama seperti kita merawat martir Vietnam kami," kata Quyet.

Related Posts:

0 komentar:

Post a Comment

Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.