H-6K |
Kepala Staf Angkatan Udara China, Marsekal Ma Xiaotian, mengatakan bahwa negaranya akan terus meningkatkan kemampuan menyerang jarak jauh, serta masih banyak lagi perbaikan besar di masa mendatang.
"Kami sedang mengembangkan bomber jarak jauh generasi baru yang dapat Anda lihat di masa depan," kata Ma, seperti dikutip Reuters.
Dalam beberapa waktu terakhir, China tengah memperluas penelitian peralatan militer yang lebih canggih, termasuk diantaranya kapal selam, kapal induk dan rudal antisatelit.
Tak pelak, hal ini tentu menimbulkan keresahan, secara regional maupun internasional, tak terkecuali Amerika Serikat.
Sebagaimana diketahui, China tengah menghadapi beragam masalah kedaulatan. Sengketa Laut China Selatan dan Timur, serta ancaman Taiwan untuk merdeka, membuat Beijing harus meningkatkan kemampuan armada militer, khususnya angkatan laut dan udara.
Selain itu, Angkatan Udara China yang selama bertahun-tahun mengandalkan sejumlah besar tipe pesawat Rusia, kini tengah mengembangkan pesawat silumannya sendiri.
Terkait hal ini, Ma mengatakan bahwa pihaknya sedang memasuki tahap "transformasi" untuk mengubah fokus militer dari sekadar kuantitas, menjadi lebih berkualitas.
Secara bertahap, dominasi angkatan darat negeri Tirai Bambu yang saat ini mencakup 73 persen dari keseluruhan Angkatan Bersenjata China sebesar 2,3 juta personel, akan dikurangi.
0 komentar:
Post a Comment
Terima Kasih atas Komentar anda.
Thanks for your Comments.